Jokowi: Masih Ada 433 Desa yang Belum Dapat Aliran Listrik

Jokowi meminta para menteri terkait untuk segera mengindetifikasi secara jelas terkait desa mana saja yang belum mendapat aliran listrik.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Apr 2020, 11:45 WIB
Pasukan Elit PLN saat beraksi di Menara Sutet Jalan Asia Afrika, Jakarta, Rabu (12/8/2015). Pekerjaan tersebut mengandung resiko besar karena jaringan listrik masih dipelihara tanpa dipadamkan. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan terdapat 430 desa yang belum teraliri listrik. Padahal jika dilihat data rasio listrik di Indonesia sudah mencapai 99,48 persen, meningkat signifikan jika dibandingkan 2014.

"Masih terdapat 433 desa yang belum dapat listrik. Meskipun jumlahnya sedikit kalau dibandingkan dengan jumlah desa di seluruh Tanah Air yang mencapai 75 ribu desa," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas bersama Menteri Kabinet Indonesia Maju melalui siaran telekonference di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Jumat(3/4/2020).

Jokowi pun meminta agar masalah tersebut harus diselesaikan. Dia menjelaskan sebagian besar desa yang belum dapat aliran listrik tersebut terbesar di 4 provinsi. Rincianya, untuk di Papua terdapat 325 Desa, kemudian Provinsi Papua Barat mencapai 102 Desa, serta NTT terdapat 5 desa dan juga Maluku.

Jokowi pun meminta para menteri terkait untuk segera mengindetifikasi secara jelas terkait desa mana saja yang belum mendapat aliran listrik. Sehingga kata dia, bisa menentukan strategi pendekatan teknologi.

"Kita dapat menentukan strategi pendekatan teknologi yang tepat. apakah dengan ekstensi jaringan listrik atau dengan pembangunan mini grid seperti micro itu," jelas Jokowi.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.


Akses Warga Miskin

Pasukan Elit PLN saat beraksi di Menara Sutet Jalan Asia Afrika, Jakarta, Rabu (12/8/2015). Pekerjaan tersebut mengandung resiko besar karena jaringan listrik masih dipelihara tanpa dipadamkan. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Tidak hanya desa yang berlistrik, Jokowi menilai pentingnya untuk peningkatan akses warga terutama warga miskin dalam mendapatkan listrik. Serta dia pun meminta agar program listrik di desa bisa jadi nilai tambah untuk produktivitas ekonomi di desa serta anak-anak tidak terganggu dalam sistem belajar mengajar.

"Sehingga program berlistrik perlu ada sambungannya dengan program pemanfaatan listrik secara efisien dan produktif terutama dalam pengembangan industri rumah tangga, industri rumahan," jelas Jokowi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya