Umat Katolik di Sulut, Sulteng, dan Gorontalo Rayakan Paskah via Live Streaming

Seluruh ibadah yang mengumpulkan massa ditiadakan demi mencegah penularan virus corona (Covid-19).

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 14 Jul 2021, 18:17 WIB
Uskup Keuskupan Manado, Mgr Benedictus ER Untu. (Liputan6.com/Yoseph Ikanubun)

Liputan6.com, Manado - Umat Katolik di 3 provinsi yaitu Sulut, Gorontalo, dan Sulteng akan merayakan Paskah melalui siaran live streaming. Seluruh ibadah yang mengumpulkan massa ditiadakan demi mencegah penularan virus corona (Covid-19).

Hal ini disampaikan Uskup Manado Mgr Benedictus ER Untu MSC dalam surat edarannya yang dikeluarkan, Rabu (1/4/2020). Diketahui, wilayah kerja pelayanan Keuskupan Manado meliputi tiga provinsi tersebut.

Untu mengatakan, surat itu dikeluarkan setelah menyimak perkembangan penyebaran Covid-19 dan mendukung protokol pemerintah pusat dan daerah, upaya semua pihak untuk mencegah penyebarannya.

"Menimbang bahwa sesuai Kalender Liturgi tahun 2020, hari Minggu 5 April 2020, kita akan memasuki Pekan Suci yang biasanya pada dengan perayaan-perayaan yang mengumpulkan umat. Untuk itu kami tiadakan kegiatan itu, dan perayaan melalui live streaming," kata Untu.

Dia menegaskan, perayaan liturgi yang disebutkan di atas, masih berlaku Surat Edaran yang sebelumnya dikeluarkan bernomor 109/U/SE/III/2020, 21 Maret 2020 tentang Pencegahan Penyebaran Covid-19, yaitu Perayaan Liturgi tanpa kehadiran umat.

"Perayaan liturgi dapat diikuti lewat live streaming yang disiarkan oleh Komisi Komsos Keuskupan, Radio Montini, Seksi Komsos Paroki," ujarnya.

Bagi umat Katolik, perayaan Paskah dijalankan melalui rangkaian ibadah selama satu pekan atau yang disebut Pekan Suci. Dimulai dari Minggu Palma (4 April), Kamis Putih (9 April), Jumat Agung (10 April), Malam Paskah (11 April), Paskah (12 April), dan Paskah Kedua (13 April).

Selain menyampaikan tentang tata cara ibadah selama perayaan Paskah, dalam surat itu Untu juga menyampaikan adanya doa khusus dan penggalangan dana untuk korban Covid-19.

"Saat ibadah Jumat Agung ditambahkan intensi khusus berkaitan dengan Covid-19," ujarnya.

Kebijakan lain di luar liturgi yang disampaikan Uskup Manado adalah dana Aksi Puasa Pembangunan (APP) dan ketersediaan dana operasional paroki.

Dia mengatakan, dalam kesatuan gerakan solidaritas dengan semua pihak dalam upaya penanggulangan penyebaran dan korban terdampak Covid-19, maka dana APP yang ditinggalkan di paroki, untuk dikelola oleh paroki dapat dipergunakan untuk penanggulangan virus corona Covid-19.

"Begitu juga dana APP yang ditinggalkan di keuskupan untuk dikelola oleh keuskupan dapat dipergunakan untuk penanggulangan Covid 19," kata Untu menambahkan.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya