Bangun Kilang Cilacap, Pertamina Beri Batas Waktu Saudi Aramco hingga April 2020

Jika kesepakatan dengan Aramco tak kunjung terjadi, Pertamina tidak menutup kemungkinan akan mencari partner atau investor lain.

oleh Athika Rahma diperbarui 03 Apr 2020, 15:30 WIB
Ekspresi Dirut Pertamina Nicke Widyawati usai menjalani pemeriksaan oleh penyidik di Gedung KPK, Jakarta, Senin (10/6/2019). Nicke diperiksa sebagai saksi untuk tersangka mantan Dirut PLN Sofyan Basir terkait kasus dugaan suap proyek pembangunan PLTU Riau-1. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati memastikan Proyek Strategis Nasional (PSN) kilang minyak baik refinery development master plan (RDMP) maupun gross root refinery (GRR) tetap berjalan.

Salah satu kilang RDMP yang akan dibangun adalah kilang RDMP di Cilacap. Dalam pembangunan kilang ini, Pertamina bekerjasama dengan investor minyak dunia Saudi Aramco. Namun hingga kini, Aramco belum memberi kesepakatan.

Oleh karenanya, Pertamina memilih untuk menyelesaikan proyek kilang PSN yang lain sembari menunggu kesepakatan dengan Aramco.

"Kilang PSN akan kita jalankan, jadwalnya akan kita lihat. Cilacap belum ada kesepakatan dengan Aramco, tapi yang pasti kami akan fokus untuk di Balikpapan, Tuban, TPPI (PT Trans Pasific Petrochemical Indotama)," ujar Nicke dalam konferensi pers virtual, Jumat (3/4/2020).

Bahkan jika kesepakatan dengan Aramco tak kunjung terjadi, Pertamina tidak menutup kemungkinan akan mencari partner atau investor lain. Adapun, perusahaan memberikan tenggat waktu hingga April 2020 ini.

Pertamina sendiri sejauh ini tengah mengembangkan proyek kilang RDMP dan GRR. Kilang RDMP terdiri dari RDMP Dumai, RDMP Cilacap, RDMP Balongan, dan RDMP Balikpapan. Sementara itu, untuk proyek GRR, Pertamina tengah merampungkan GRR Tuban dan GRR Bontang.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.


Likuidasi Anak Usaha

Suasana kilang minyak Pertamina Refenery Unit IV Cilacap, Rabu (7/2). Produk utama yang dihasilkan kilang Cilacap berupa produk BBM atau gasoline, naphtha, kerosine, avutur, solar LSWR, minyak bakar, LPG, pelumas dasar. (Liputan6.com/JohanTallo)

Sebelumnya, Pertamina akan melakukan likuidasi dan divestasi 25 anak cucu perusahaan di bawahnya. Untuk tahun ini, Nicke menargetkan ada 7 perusahaan yang dilikuidasi dan 1 perusahaan didivestasi.

"Tentunya likuidasi dan divestasi ini akan mengurangi beban operasional perusahaan. Kita akan fokus ke perusahaan yang masih aktif dan memberikan value added ke Pertamina," ujar Nicke.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya