Liputan6.com, Jakarta - Steven Baker, praktisi kiropraktik asal Idaho, Amerika Serikat belum lama ini mengunggah video di page Facebook miliknya mengklaim bahwa produk silver bisa mencegah infeksi corona COVID-19.
Pada unggahan yang dimaksud, Baker mengatakan, ia tengah mengungkap konten kontroversi untuk mengedukasi publik. Dalam sebuah video promosi berjudul "How to PREVENT COVID-19 Virus from infecting you…”, ia mengajak khalayak untuk menggunakan semprotan silver, ketimbang hand sanitizer.
Konten demi konten ini dibuat dengan ajakan membeli produk disebut bermaterial silver yang ia jual. Anjuran-anjuran tersebut diberikan tanpa bukti autentik maupun penelitian ilmiah yang mendukung.
Baca Juga
Advertisement
Alhasil, toko online Baker di salah satu e-commerce, Shopify, langsung dihapus pihak perusahaan. "Pedagang menjual berbagai produk kesehatan dengan klaim yang tak didukung fakta. Deskripsi itu melanggar peraturan Shopify dan kami harus ambil tindakan tegas," kata juru bicara Shopify dilansir dari Buzzfeed, Jumat, 3 April 2020.
Ia menambahkan, Shopify telah menghapus setidaknya lima ribu toko terkait corona COVID-19 dari platform mereka yang melanggar aturan.
Hal senada juga disurakan juru bicara Facebook. "Kami me-nonaktifkan akun iklan ini. Kami juga terus menghapus misinformasi tentang COVID-19 yang membuat klaim tak benar terkait penyembuhan, perawatan, bahkan titik lokasi wabah," sambungnya.
Pihak Facebook mengatakan, hoaks klaim barang silver maupun informsi tak valid lainnya tak bisa ditoleransi. Sementara, Baker belum memberi komentar saat dimintai keterangan oleh Buzzfeed.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Hoaks Produk Silver
Produk koloid silver, seperti air silver, krim silver, dan semprotan silver diklaim mencegah infeksi corona COVID-19 yang kebanyakan dijual secara online belakangan tengah diperangi pemerintah Amerika Serikat.
Pihak World Health Organization (WHO) pun telah menegaskan lewat informasi di laman resmi mereka bahwa hinga sekarang, belum ada obat yang direkomendasikan untuk mencegah maupun mengobati virus corona baru.
"Belum ada vaksin legal, obat, maupun produk lain yang sudah tersedia untuk mengobati atau mencegah virus corona baru," Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat menegaskan hal serupa.
Advertisement