Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin membenarkan, kebijakan untuk pulang ke daerah asal atau mudik saat libur Lebaran di tengah wabah Corona, masih sekedar imbauan. Pemerintah belum mengeluarkan larangan keras untuk mudik.
"Kebijakan tentang mudik ini yang sudah ditetapkan itu kan diimbau untuk tidak mudik tapi tidak ada larangan. Dalam arti, larangan semacam larangan yang keras," kata Ma'ruf usai mendengarkan laporan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terkait penanganan wabah Covid-19 melalui tele conference, Jumat (3/4/2020).
Advertisement
Menurut dia, ini memang akan menjadi masalah bagi daerah, karena belum adanya larangan keras mudik 2020.
"Konsekuensi ini pasti akan ada di daerah-daerah penerima," jelas Ma'ruf.
Dia pun menegaskan, bukan hanya dari Jakarta saja yang sekarang menjadi masalah, tetapi juga dari para pekerja migran dari Malaysia yang mudik ke Tanah Air.
"Mungkin juga bukan hanya mudik dari Jakarta. Sekarang ini sudah ada mulai mudik dari Malaysia. Ini juga barangkali harus dipersiapkan dengan baik," ujar Ma'ruf.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Jakarta Masih Mudik
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau akrab disapa Emil mengaku khawatir dengan para pemudik yang datang ke wilayahnya karena banyak yang tak sehat.
"Kenyataannya, banyak yang tidak sehat Pak Wapres saya laporkan. Kemarin di Ciamis ada lansia sekarang positif Covid di Ciamis gara-gara didatangi anaknya dari Jakarta. Sebelum anaknya sakit, dia sakit tapi masih bisa di manage tanpa ke rumah sakit. Salah satunya itu," kata Emil saat melaporkan penanganan corona atau Covid-19 ke Wakil Presiden Ma'ruf Amin melalui teleconference, Jumat (3/4/2020).
Tak hanya itu, Ridwan Kamil juga mendapati hal serupa di Bandung seorang suami kedapatan istrinya positif Covid-19.
"Saya tanya apa pola kerjanya? Dia jawab istri saya kerjanya di Jakarta. Kemarin karena diliburkan dia pulang. Dia bergejala, pas di tes positif pak," jelasnya.
Menurut dia, cerita-cerita ini bisa membuat Jabar kewalahan dengan para pemudik dari Jakarta.
Advertisement