Liputan6.com, Jakarta - Beberapa daerah di Indonesia mulai melakukan berbagai upaya menangani persebaran virus Corona covid-19. Salah satunya Jawa Timur, yang terus meningkatkan kapasitas untuk perawatan terhadap pasien Corona.
"Kami melihat peningkatan yang signifikan. Boleh saya katakan hampir dua kali lipat kapasitas untuk melkukan observasi, perawatan-perawatan, yang dikhususkan untuk covid-19 ini," ujar Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak dalam virtual Webinar Sewindu Katadata, Jumat (3/4/2020).
Baca Juga
Advertisement
Sebagai contoh, lanjut Emil, Pemprov telah mengkonversi satu bangunan baru di kompleks RS Menur, yang tadinya untuk kejiwaan, tapi satu blok baru dikhususkan untuk pasien Corona covid-19. Kemudian juga ada Rumah Sakit baru di Madiun juga dikhususkan untuk covid-19. Bahkan asrama BPSDM ditutup sementara dan difokuskan untuk Corona covid-19.
"Namun demikian, kami melihat tren yang luar biasa, bahwa ternyata dengan kerjasama Forpinda, TNI, dan Polri, ada contoh bahwa desa-desa sudah melakukan upaya untuk pengendalian. Nah pengendalian ini, sebagai contoh adalah bagaimana kalau misalnya ada incoming pemudik atau pendatang dari luar desa, dia akan diwajibkan melakukan observasi dulu di balai desa," jelas Emil.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Alat Medis dan Tenaga Medis
Sementara itu, Emil membeberkan Pemprov dan RS Universitas Airlangga (Unair) serta beberap pihak swasta menambah beberapa ventilator untuk menangani virus Corona.
"Untuk ventilator, RS (Unair) dan Pemprov, kemudian ada CT Corp, Indofood dan Astra ini menambah beberapa ratus High Care Unit (HCU) dan juga Intensive Care Unit (ICU). Kita mendapatkan puluhan unit ventilator dari dunia usaha, dan sekarang Bu Gubernur dan saya sedang mencoba mudah-mudahan BUMN juga membawa ventilator ke sini," bebernya.
Pemprov Jatim juga akan mempersiapkan paramedis dengan mengupayakan memastikan ketersediaan Alat Pelindung diri (APD).
"Inilah sebabnya kita mulai menggalakkan produksi APD dengan standar yang supervisi ketat oleh rumah sakit agar bisa memasikan penambahan tenaga ini juga berkorelasi dengan ketersediaan APD," ucap dia.
Advertisement