Warung Bersama, Cara Warga Depok Beli Pangan Saat Kurangi Aktivitas Keluar Rumah

Harga kebutuhan bahan pokok yang dijual murni harga grosir, sehingga barang dibeli warga dipastikan lebih ekonomis.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Apr 2020, 17:15 WIB
Warga Perumahan Telaga Jambu, Sawangan, Depok memutuskan membuka warung bersama di dalam kompleks. Dok

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah meminta semua warga untuk beraktivitas di rumah sebagai langkah mencegah penyebaran Virus Corona atau Covid-19. Warga pun mencari cara memenuhi himbauan tersebut, tanpa harus terhenti memenuhi kebutuhan hidup, terutama pangan.

Warga Perumahan Telaga Jambu, Sawangan, Depok misalnya, yang memutuskan membuka warung dadakan di dalam kompleks, yang memang hanya memiliki satu akses keluar masuk guna memenuhi kebutuhan kebutuhan bahan pokok sehari hari.

Satgas Covid 19 Telaga Jambu bidang Logistik, Agus Yulianto menjelaskan tujuan membuka warung untuk mendukung himbauan pemerintah agar warga tidak keluar dari komplek atau rumah.

"Uniknya ini bersifat relawan, tidak mengambil keuntungan dari penjualan," jelas dia di Depok, Jumat (3/4/2020).

Dia menuturkan jika harga kebutuhan bahan pokok yang dijual murni harga grosir, sehingga barang dibeli warga dipastikan lebih ekonomis. Adapun bahan kebutuhan pokok yang dijual, seperti beras, minyak goreng, hingga makanan dan minuman ringan.

Warung tersebut berada di lahan gudang Masjid yang disulap jadi warung dadakan. Kini warung yang resmi baru buka pada Selasa, 31 Maret ini memiliki omzet penjualan hingga Rp 700 ribu per hari.

"Warung dibuka sampai dinyatakan keadaan kondusif. Untuk sampai kapannya kemungkinan apabila warga setuju kita kembangkan menjadi koprasi dalam komplek," lanjut dia.

Warung dadakan juga memberikan manfaat bagi warga untuk menambah pendapatan di tengah situasi virus seperti saat ini. Beberapa warga juga menitipkan barang jualan di warung dadakan tersebut.

Dia mengaku, selain membuka warung dadakan, pengurus juga melakukan upaya pencegahan Corona tak menyebar ke lingkungan.

Seperti membangun bilik desinfektan bagi warga atau pengunjung yang ingin masuk ke dalam kompleks. Serta, menyediakan wastafel cuci tangan di depan pintu masuk pos keamanan.

Warga Telaga Jambu, Indra sangat merespon keberadaan warung ini. Sebagai upaya meminimalisir warga untuk keluar dari komplek perumahan demi mencegah penularan Covid-19.

"Harga yang dijual murah dan terjangkau. Dan barang yang dijual sesuai dengan kebutuhan dapur sehari-hari warga," kata dia.

Warung ini, dinilai juga menjadi lokasi sebagian warga bisa bersilaturahmi dan saling membantu satu sama lain.


Satgas

Warga Perumahan Telaga Jambu, Sawangan, Depok memutuskan membuka warung bersama di dalam kompleks. Dok

Ketua RT007/04 Kelurahan Sawangan Baru, Depok, Mulyasir mengaku warga juga telah membentuk satuan tugas (Satgas) Covid-19. Satgas terdiri dari pencegahan covid, penanggulangan covid, logistik, dan bantuan sosial.

Setiap satgas memiliki tupoksi berbeda-beda. Seperti satgas pencegahan, memastikan langkah pencegahan berupa desentrilisasi kepada warga atau tamu yang masuk perumahan terlaksana dengan baik. Kemudian melakukan koordinasi penyemprotan lingkungan. Memastikan adanya jadwal keluar/masuk warga/tamu di jam-jam tertentu.

Kemudian tupoksi penanggulangan, seperti melakukan pendataan kesehatan warga, melakukan koordinasi dengan Puskesmas/faskes/ apabila ditemukan warga yang sakit ODP/PDP. Selain itu, melakukan tindakan sterilisasi perumahan apabila ada warga yang menjadi ODP/PDP.

Sementara tupoksi logistik, yakni memastikan tersedianya bahan pangan dengan harga yang wajar melalui warung warga, dan atau pemasok sayur mayur sehingga mengurangi aktifitas keluar masuk warga.

"Tupoksi Bansos adalah mendata warga yang membutuhkan bantuan ekonomi seperti janda, yatim dan pekerja harian. Serta mengkoordinir sumbangan/bantuan dari warga," dia menandaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya