Liputan6.com, Jakarta - Virus Corona Covid-19 telah memisahkan mantan pemain AC Milan dan Timnas Italia, Roberto Donadoni, dari keluarga besarnya. Keinginannya untuk berkumpul dengan anak dan istrinya juga belum bisa terealisasi dan dia hanya bisa melihat wajah-wajah orang yang dikasihinya melalui layar gawai.
Donadoni seharusnya memutar otak untuk membawa kembali Shenzhen FC ke Liga Super China. Namun pikirannya kini bercabang menyusul pandemi virus Corona Covid-19 yang menghancurkan tanah kelahirannya, Italia.
Advertisement
Seperti diketahui, Negeri Pizza itu kini tengah berjuang mati-matian melawan penyebaran Covid-19. Menurut data terbaru yang dilansir John Hopkins University, virus yang belum memiliki vaksin itu telah menjangkiti 115,242 warga di sana dan membunuh 13.915 di antaranya.
Tim medis yang menangani pasien sudah kewalahan dan angka kematian per harinya bisa mencapai ratusan jiwa. "Saya berasal dari Bergamo, salah satu wilayah yang paling parah saat ini. Keluarga saya berasal dari sana, ini sangat-sangat sulit," kata pria berusia 56 tahun itu seperti dilansir thenational.ae.
"Setiap hari saya bicara dengan ibuku, abangku, dan kakakku. Kami bisa bertatap muka lewat Facetime atau Skype atau WeChat, tapi itu benar-benar berbeda," katanya. "Dekat dengan keluarga itu adalah satu hal, tapi ketika jarak kalian 10 ribu km, itu jadi berbeda," bebernya.
Menurut Donadoni tidak satupun keluarga dekatnya yang terjangkit virus Corona Covid-19. Namun ayah mantan istrinya tidak seberuntung mereka dan harus menyerah melawan virus itu.
Ingin Berkumpul dengan Istri dan Anak
Seperti diketahui, Virus Corona Covid-19 telah menjangkiti lebih dari1 juta orang di seluruh dunia. Namun China epicentrum pertama virus ini sudah berangsur normal meski kompetisi belum bergulir.
Dalam situasi seperti ini, Donadoni berharap bisa berkumpul dengan istrinya Cristina dan putrinya yang baru berusia 6 tahun. Saat ini, mereka masih tinggal di daerah pegunungan di luar kota Milan, Italia. Hanya saja, Donadoni harus bersabar karena pemerinta China untuk sementara masih melarang pendatang memasuki negaranya demi benar-benar menghentikan penyebaran virus corona Covid-19.
Advertisement
Sumbang 15.000 Masker
Sementara itu, untuk membantu petugas medis di negaranya, Donadoni menyumbang 15 ribur masker dan tengah mencari alat proteksi diri lainnya seperti sarung tangan dan baju pelindung. Bahkan, pria yang ikut mengantar timnas Italia ke final Piala Dunia tahun 1994 itu berniat menyumbang ventilator.
Hanya saja, mantan pelatih timnas Italia itu jengkel karena alat-alat bantuan yang dikirimkannya sempat teronggok 10 hari di negaranya sebelum bisa disalurkan kepada yang membutuhkan.
"Ini sulit dipercaya, ini tidak mungkin. Ini gila karena saat ini orang mungkin kehilangan nyawa mereka," kata pria yang ikut mengantar timnas Italia ke final Piala Dunia 1994 tersebut.
"Sangat penting para politisi [Italia] coba membantu saya dan semua orang yang ingin membantu."