Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) mencatat kenaikan konsumsi listrik di rumah tangga. Konsumsi listrik naik seiring adanya himbauan pembatasan sosial selama masa penyebaran virus Corona (Covid-19) dengan cara kerja dari rumah.
Seperti diketahui, wabah Covid-19 kini telah merebak hampir selama tiga pekan. Peristiwa ini kemudian membuat sebagian besar perusahaan memperpanjang sistem bekerja dari rumah atau work from home (WFH) bagi karyawannya.
Baca Juga
Advertisement
"Memang kami melihat bahwa konsumsi listrik untuk perumahan meningkat. Kami sedang kumpulkan angka-angkanya," kata Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini melalui siaran video conference, Jumat (3/4/2020).
Di sisi lain, Zulkifli mengabarkan adanya penurunan konsumsi listrik di sektor industri, seperti pusat perbelanjaan yang menghentikan aktivitas perdagangan gara-gara minim pengunjung.
"Kita paham industri banyak kendala seperti ini terganggu. Itu kita lihat mal, industri, hotel, terjadi penurunan konsumsi listrik. Mal juga karena yang datang tidak banyak dan sebagian mal tidak beroperasi," ungkap dia.
Kendati begitu, Zulkifli mengatakan, dirinya belum bisa menyebutkan berapa besar angka kenaikan dan penurunan jumlah konsumsi listrik saat ini. Sebab waktunya belum pas.
"Pada kesempatan ini tidak tepat untuk menyampaikan angka detailnya yang belum terkonfirmasi. Tapi secara kuantitatif konsumsi listrik di rumah tangga jelas naik, tapi di mal, hotel, industri mengalami penurunan," tutur dia.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Hotel dan Mal Sepi Pengunjung Turunkan Konsumsi Listrik
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan selama masa pandemi Virus Corona terjadi penurunan konsumsi listrik sektor bisnis. Kondisi tersebut terutama terjadi karena sebagian besar hotel dan mal sepi pengunjung.
"Golongan bisnis itu mal dan hotel kan semuanya turun, tidak ada penghuninya tidak ada pendatangnya. Sudah pasti turun (konsumsinya)," ujar Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Rida Mulyana di Jakarta, Rabu (1/4/2020).
Rida mengatakan, pihaknya tengah menghitung berapa kemungkinan kelebihan pasokan atau oversupply listrik milik PLN. Meski ada penurunan konsumsi untuk bisnis, terdapat lonjakan penggunaan listrik untuk perumahan.
Baca Juga
"Ada kenaikan di sektor lainnya. Tapi ini yang sedang kita pantau dan kita hitung, termasuk untuk PLN misalnya akan menanggung oversupply karena tidak ada yang pakai. Gimana dengan ketentuan yang disepakati dengan para IPP itu sedang kita kaji karena pengaruhnya tidak hanya ke orang," paparnya.
Selain mengkaji dampak kelebihan pasokan listrik, Kementerian ESDM juga berencana mengkoreksi subsidi. Dia tidak menjelaskan lebih rinci mengenai koreksi tersebut namun strategi bisnis PLN akan disesuaikan dengan aturan yang telah ditetapkan.
"Ini sedang kita koreksi termasuk ke subsidinya juga. Ini baru Maret kan Perppunya, apa yang bisa kita lakukan adalah memantau dan menganalisa kemudian menyusun kebiakan yang tepat yang berhubungan dengan ekonomi kita secara nasional," tandasnya.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Advertisement