Derita Warga di Tengah Pandemi Corona: Puasa dari Senin hingga Kamis

Kesulitan Yuyun bertambah di tengah wabah virus Corona karena harus belajar di rumah.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 03 Apr 2020, 20:19 WIB
Pemberian bantuan untuk warga di tengah pandemi corona di Banten (Liputan6.com/ Yandhi Deslatama)

Liputan6.com, Jakarta - Yuyun Cahyaningsih (37) mengaku sudah empat hari menahan lapar, karena tidak bisa mencari nafkah bagi keluarga karena wabah Corona atau Covid-19. Sedangkan sang suami, yang sehari-harinya bekerja sebagai buruh harian lepas, sedang sakit dan tidak bisa membiayai kehidupan istri dan dua anaknya.

Yuyun sehari-hari bekerja sebagai buruh setrika dan penjaja makanan ringan dari kampung ke kampung.

Yuyun merupakan warga RT 05 RW 08, Kelurahan Pemancangan Baru, Kecamatan Cipocok, Kota Serang, Banten. Kedua anaknya, yang paling besar duduk dibangku kelas enam Sekolah Dasar (SD) terpaksa puasa sejak Senin, 30 Maret 2020 hingga Kamis 02 Maret 2020. Bahkan beras pun tak ada di rumah mereka.

"Jadi saya enggak punya pemasukan gara-gara Corona ini. Kan enggak boleh keluar, jadi orang-orang ngegosok sendiri. Anak saya seminggu puasa, Senin sampai Kamis," kata Yuyun Cahyaningsih, saat ditemui di kediamannya oleh Relawan Banten Melawan Corona (RBMC), Jumat (3/4/2020).

Rumah yang ditempati oleh keluarga Yuyun merupakan warisan dari kakek dan nenek suaminya, yang ditempati turun menurun. Kesulitan Yuyun bertambah di tengah wabah Corona karena harus belajar di rumah.

Apalagi anaknya tidak memiliki smartphone. Beruntung wali kelasnya berbaik hati dan memberikan handphone untuk belajar di rumah.

Yuyun menuturkan, sempat berkeluh kesah kepada seorang pegawai yang diakuinya seorang staf Gubernur Banten Wahidin Halim (WH). Dia bercerita, tidak memiliki beras dan persediaan lainnya. Oleh orang tersebut, Yuyun kemudian disuruh menghubungi RBMC.

"Informasinya ya dari saudara yang kerja jadi anak buahnya gubernur. Saya ngeluh enggak punya beras, gosok saya sepi. Kemarin saya bingung, terus disuruh kontak Untirta (RBMC) peduli. Kepepet, saking kepepetnya, malu sebenarnya," terangnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Berasal dari para donatur dan relawan

Koordinator RBMC sekaligus akademisi di Untirta Banten, Hendra Leo Munggaran, yang ikut memberikan bantuan mengatakan kalau pemberian tersebut berasal dari para donatur dan relawan yang bukan hanya berasal dari wilayah Banten saja.

Baik individu maupun institusi, bisa ikut meringankan beban masyarakat ekonomi lemah bersama RBMC yang poskonya berada di Kampus Untirta Kota Serang.

"Ini sebagai salah satu bentuk kita membantu masyarakat Banten. Semua element harus bahu membahu menyelesaikan persoalan bangsa kita ini. Semoga kita semua bisa melewati masa krisis ini," kata Koordinator RBMC Hendra Leo Munggaran, Jumat (3/4/2020).

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya