Jakarta- Sepak bola Asia Tenggara (ASEAN) sedang dipengaruhi gaya permainan khas negara-negara Asia Timur. Hal ini tak lepas dari banyaknya pelatih dari Korea Selatan dan Jepang yang mengadu nasib di Asia Tenggara.
PSSI membuat kejutan pada pengujung 2019. Induk sepak bola tertinggi di Indonesia itu resmi mengumumkan Shin Tae-yong sebagai pelatih anyar Timnas Indonesia mulai 28 Desember 2019.
Advertisement
Tak main-main, Shin Tae-yong mendapatkan kontrak jangka panjang berdurasi empat tahun untuk membawa Timnas Indonesia menuju kesuksesan. Pelatih asal Korea Selatan itu juga diberi mandat sebagai manajer pelatih yakni orang yang membawahi pelatih-pelatih Timnas Indonesia kelompok umur.
Penunjukan Shin Tae-yong tak terlepas dari keputusan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2021. Sebagai tuan rumah, Indonesia dituntut tak hanya sukses sebagai penyelenggara, melainkan dalam segi prestasi. PSSI harus berani menunjuk pelatih kelas dunia seperti Shin Tae-yong.
"Dia melatih Timnas Indonesia senior dan U-20. Namun, dia juga ingin memantau perkembangan timnas level usia seperti U-22 dan U-16,” ujar Ketua PSSI, Mochamad Iriawan.
Nama Shin Tae-yong sebelumnya masih asing terdengar di telinga masyarakat Indonesia. Pelatih berusia 49 itu kemudian mulai dikenal ketika dipercaya menukangi Timnas Korea di Piala Dunia 2018.
Sayangnya, Shin Tae-yong gagal mempersembahkan prestasi buat Timnas Korea Selatan. Son Heung-min dkk ketika itu hanya sampai babak fase grup dengan mencatatkan sekali kemenangan dan dua kali kalah.
Tugas berat kini menanti Shin Tae-yong di Timnas Indonesia. Pelatih asal Yeongdeok, Gyeongbuk itu diharapkan bisa mempersembahkan kemenangan buat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2022, Piala AFF 2020, dan di Piala Dunia U-20 2021 bersama Timnas Indonesia U-20.
"Saya sudah melihat permainan Timnas Indonesia dan U-23. Saya menerima tawaran dari PSSI walaupun Indonesia kalah dalam lima laga di Kualifikasi Piala Dunia 2022," kata Shin Tae-yong.
"Ada banyak kekurangan, tetapi tetap ada harapan. Saya minta tolong rakyat Indonesia untuk tetap mendukung agar timnas bisa maju," tegas Shin Tae-yong.
Selain Shin Tae-yong bersama Timnas Indonesia, lantas siapa saja pelatih asal Korea Selatan dan Jepang yang saat ini mengadu nasib di Asia Tenggara?
Park Hang-seo (Timnas Vietnam)
Petualangan Park Hang-seo di Asia Tenggara dimulai ketika dipercaya Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) untuk menukangi Timnas Vietnam pada 2017. Berbekal menjadi pengalaman asisten pelatih Korea Selatan, Park Hang-seo juga diberi mandat menukangi Timnas U-23.
Park Hang-seo tak membutuhkan waktu lama untuk membuktikan kualitasnya. Pada Januari 2018, Park berhasil mengantarkan Timnas Vietnam U-23 tampil di final Piala AFC. Sayangnya, ketika itu Vietnam takluk 1-2 dari Uzbekistan.
Pada tahun yang sama, Park berhasil mempersembahkan gelar Piala AFF 2018 untuk timnas senior Vietnam. Gelar kedua Vietnam di ajang tersebut diraih setelah mengalahkan Malaysia dengan skor 1-0 di final.
Pada 2019, kegemilangan Park Hang-seo berlanjut. Pria asal Korea Selatan itu berhasil mempersembahkan gelar SEA Games 2019. Gelar itu menjadi yang pertama diraih Vietnam dari cabang olahraga sepak bola.
"Sebagai pelatih kepala, selama ini saya mencoba membangun kepercayaan diri dan integritas di dalam tim. Saya mengelola tim ini untuk bisa memenangi pertandingan sebanyak mungkin. Tanpa kemenangan, akan sulit mendapatkan dukungan dari asosiasi, pendukung, dan yang lainnya," ujar Park Hang-seo.
Vietnam saat ini berpeluang tampil di Piala Dunia 2022. Bersama Park Hang-seo, Vietnam sudah memenangi tiga pertandingan dan imbang dua kali sehingga menjadi pemuncak klasemen sementara Grup G dengan raihan 11 poin.
Advertisement
Akira Nishino (Timnas Thailand)
Akira Nishino ditunjuk Federasi Sepak Bola Thailand (FAT) untuk menjadi pelatih pada 2019. Selain menukangi Timnas senior, pelatih asal Jepang itu juga dipercaya menangani Timnas Thailand U-23.
Bersama Thailand, karier Akira Nishino tak semulus Park Hang-seo. Timnas berjuluk Gajah Perang itu susah payah di babak penyisihan Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Thailand baru mengumpulkan 8 poin hasil dua kali menang, dua kali imbang, dan sekali kalah. Jumlah tersebut membuat Thailand menghuni peringkat ketiga klasemen sementara, selisih tiga poin dari Vietnam di puncak klasemen.
Sementara itu, kiprah Akira Nishino bersama Thailand U-23 sangat buruk. Pada SEA Games 2019, Thailand tak mampu lolos fase grup karena menghuni peringkat ketiga klasemen akhir.
"SEA Games ini merupakan turnamen resmi pertama saya dengan timnas U-23 dan saya berharap hasil di sini bisa membantu para pemain mendapat pengalaman untuk turnamen ke depannya," ujar pelatih Timnas Jepang pada Piala Dunia 2018 itu.
Tatsuma Yoshida (Timnas Singapura)
Asosiasi Sepak Bola Singapura (FAS) menunjuk Tatsuma Yoshida pada Mei 2019. Pelatih asal Jepang itu diberi mandat untuk menukangi Timnas Singapura senior.
Namun, dampak kehadiran Tatsuma Yoshida belum sepenuhnya terasa di Singapura. Pelatih yang pernah menukangi klub Jepang, Ventforet Kofu, itu baru mempersembahkan dua kemenangan, sekali imbang, dan dua kali kalah untuk Singapura.
Saat ini, Timnas Singapura berada di peringkat ketiga klasemen sementara Grup D Kualifikasi Piala Dunia 2022. The Lions masih memiliki tiga pertandingan lagi untuk bisa bersaing meraih tiket ke Piala Dunia.
"Saya merasa terhormat ditunjuk sebagai pelatih Timnas Singapura dan berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan FAS. Posisi ini memikul tanggung jawab yang berat dan akan saya lakukan dengan komitmen dan kebanggaan," kata Tatsuma Yoshida.
Disadur dari Bola.com (penulis Zulfirdaus Harahap, Published 4/4/2020)
Advertisement