Liputan6.com, Jakarta - Berkemah atau camping adalah salah satu kegiatan luar ruang yang paling menantang sekaligus menyenangkan bagi banyak anak muda. Baik dilakukan bersama pihak sekolah atau bersama teman-teman dekat, camping selalu menjanjikan pengalaman tak terduga bahkan tak terlupakan.
Salah satu atlet One Championship Indonesia, Egi Rozten, berbagi tentang pengalaman camping tak terlupakan bersama teman-temannya di salah satu daerah pegunungan favorit para pendaki gunung di Jawa Barat; yang melibatkan kemungkinan keterlibatan mahluk-mahluk halus.
Advertisement
Egi, seperti halnya remaja lain, senang mencoba hal baru, dan berkemah menjadi pilihannya untuk menghabiskan waktu saat lulus Sekolah Menengah Pertama (SMP). Sembari menunggu panggilan berikutnya untuk bertanding di One Championship, Egi menceritakan pengalaman belasan tahun lalu saat ia berkemah.
“Saat itu kami baru lulus SMP dan memutuskan untuk mengisi liburan dengan camping ke daerah Gunung Gede, Jawa Barat. Walaupun sudah sering mendengar beberapa cerita angker atau horor tentang tempat itu, tapi kami berlima berkeras untuk berangkat,” buka atlet divisi flyweight ini dalam rilis yang diterima Liputan6.com.
“Kawasan Gunung Gede itu memang sudah terkenal akan kondisi dan pemandangan alamnya yang indah, yang membuat kami para remaja tanggung menjadi semangat ingin mengalaminya sendiri. Kami membawa persediaan dan peralatan lengkap untuk perjalanan camping itu,” lanjut perwakilan sasana IndoGym tersebut.
Penuh Perjuangan
Perjalanan menuju puncak dari gunung yang terkenal di kawasan Bogor ini penuh perjuangan, karena medan yang menantang.
“Di masa itu, trek pendakian menuju puncak Gunung Gede membutuhkan waktu antara 7 hingga 8 jam berjalan kaki. Sebagai calon murid SMA yang masih tinggi adrenaline, kami merasa sangat tertantang untuk berpetualang pada masa liburan tersebut,” lanjut petarung yang berasal dari Karawang, Jawa Barat ini.
Menurut Egi, ada banyak area indah di sepanjang jalan, namun ada juga cerita mistis.
“Dalam perjalanan itu, kami mulai naik dari kawasan Cibodas hingga air terjun Cibeureum. Perjalanan berlanjut ke kawasan Kandang Batu, melewati sumber air panas, lanjut ke dukuh Kandang Badak, lalu kemudian tiba di jembatan angker yang disebut sebagai Jembatan Setan,” ujarnya.
“Jembatan itu memang sudah lama terkenal seram karena orang yang melaluinya bisa seolah-olah tidak sadar selama beberapa jam hanya berputar-putar namun tidak keluar dari kawasan Gunung Gede,” kata Egi.
Advertisement
Lancar Sampai Puncak
Bersama keempat rekannya, Egi mengaku tidak menemui hambatan dalam mencapai puncak. Mereka pun sukses menghabiskan waktu camping dengan lebih dekat dengan alam. Permasalahan mulai muncul di perjalanan turun dari puncak.
“Saya sudah merinding saat akan melewati jembatan itu. Ternyata benar, setelah melalui Jembatan Setan itu kami seolah terjebak dalam pusaran kebingungan; dimana kami menghabiskan waktu berjam-jam seperti diputar-putar di kawasan itu saja,” ujar pria yang baru-baru ini menjadi ayah tersebut.
“Bayangkan saja, kami ingat sudah melewati pertigaan air terjun Cibeureum beberapa jam sebelumnya; masa berjam-jam kemudian kami tiba lagi di tempat yang sama? Akhirnya setelah menenangkan diri dan berdoa, kami berlima berhasil keluar dari kawasan Gunung Gede dengan selamat,” ungkap Egi.
“Sejak saat itu, saya lebih waspada dan menjauhi larangan-larangan yang dianjurkan selain lebih menjaga sikap jika akan camping ke manapun juga. Pengalaman tersesat berjam-jam pada petualangan kami dulu itu sangat tidak bisa saya lupakan sampai kapanpun,” pungkas Egi Rozten.