Kisah Tenaga Surveilans Sulut, dalam Diam Bergelut dengan Maut

Tenaga medis dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulut berceruta tentang kerja mereka di lapangan, di tengah wabah Covid-19

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 05 Apr 2020, 01:00 WIB
Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi, Dinkes Provinsi Sulut, Dr Merry Patorong

Liputan6.com, Manado - Pemprov Sulut bergerak cepat melakukan pencegahan dan penanganan[ Covid-19 ](/4219123 "")terutama sejak kasus pertama pasien terinfeksi terkonfirmasi pada Sabtu, 14 Maret 2020.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah menelusuri riwayat perjalanan pasien yang sudah teridentifikasi positif Covid-19, sekaligus juga mendata orang-orang yang melalukan kontak dengan pasien.

Pekerjaan ini yang dilakukan Tim Surveilans Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulut. Kepada wartawan, mereka mengungkapkan suka duka selama bekerja di lapangan menghadapi berbagai tantangan.

“Pekerjaan kami ini yang memang sering tidak terekspos di media massa. Kami melakukannya dengan berbagai tantangan,” ungkap Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Provinsi Sulut, Dr Merry Patorong, Jumat, 03 April 2020.

Merry mengungkapkan, banyak suka duka yang dialami timnya selama melakukan survei di tengah mewabahnya Covid-19. Apalagi pekerjaan yang dilakukan berbeda dengan menangani bencana alam, atau penyakit menular lainnya.

“Selain kita mendata warga yang terkait, juga memberikan dukungan kepada pasien. Bahkan saling mendukung dan menguatkan sesame tim surveilans,” ungkapnya.

Di dalam posko tim yang dibentuk di Dinkes Provinsi Sulut juga mereka bekerja secara diam, tetap menjaga jarak sosial dan fisik, namun pekerjaan harus tuntas.  

“Komunikasi kita melalui telepon, ini untuk tetap mencegah potensi penularan,” ujarnya.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak juga video pilihan berikut:


Menjaga Privasi Pasien Covid-19

Han Yi, petugas medis dari Provinsi Jiangsu, bekerja di bangsal ICU Rumah Sakit Pertama Kota Wuhan di Wuhan, Provinsi Hubei, 22 Februari 2020. Para tenaga medis dari seluruh China telah mengerahkan upaya terbaik mereka untuk mengobati para pasien COVID-19 di rumah sakit tersebut. (Xinhua/Xiao Yijiu)

Merry mengungkapkan, hal lain yang dihadapi adalah bagaimana mereka menjaga privasi pasien untuk tidak di-publish. Sedangkan di sisi lain, pihaknya juga berharap pasien bisa secara jujur mengungkapkan riwayat perjalanannya.

“Kejujuran pasien ini menjadi salah satu kunci bagaimana mencegah penyebaran Covid-19. Untuk itu kami banyak melakukan edukasi,” tuturnya.

Selain menghadapi warga atau pasien yang terkait Covid-19, hal lain yang juga dihadapi para tenaga surveilans adalah keluarga. Apalagi pekerjaan yang dilakukan cukup berisiko terpapar virus tersebut.

“Kami bersyukur keluarga memahami pekerjaan ini. Tidak dikucilkan keluarga,” ujarnya.

Terkait kondisi Tim Surveilans Dinkes Sulut hingga kini masih terus menjalankan tugas, belum ada yang digantikan karena sakit, atau terpapar Covid-19.  

 “Belum ada yang diganti, semua masih bekerja. Kalau memang ada yang sakit, ya diistirahatkan,” ujarnya memungkasi.

Hingga Jumat, 03 April 2020, jumlah pasien yang positif Covid-19 sebanyak 3 orang dengan rincian 2 dalam perawatan, sedangkan 1 dinyatakan sembuh namun kemudian meninggal karena gagal ginjal. Untuk PDP sebanyak 16 orang, dan 387 warga berstatus ODP.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya