Liputan6.com, Banyumas - Awan mendung masih bergelayut Banyumas. Tak lain karena wabah virus Corona Covid-19. Pada Jumat (3/4/2020), seorang pasien dalam pengawasan (PDP) dalam kondisi hamil meninggal dunia.
Pasien tersebut berasal dari Desa Pekaja, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas. Pasien dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banyumas.
Baca Juga
Advertisement
Wakil Direktur Pelayanan RSUD Banyumas, dr Rudi, mengatakan pasien tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar kota. Namun dari hasil tracking, pasien sempat menerima tamu dari Gombong, Kebumen seminggu sebelum dirawat di rumah sakit dan masuk dalam daftar PDP Corona Covid-19.
"Masuk rumah sakit tanggal 1 April," kata dia melalui aplikasi perpesanan WhatsApp.
Hingga meninggal dunia, hasil uji swab pasien belum keluar. Tim medis masih menunggu hasil tes dari Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta.
"Jadi belum tentu meninggal karena Covid-19," kata Bupati Banyumas, Ir Achmad Husein melalui unggahan video singkat di akun media sosialnya, Jumat (3/4) pukul 19.00 WIB.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Kabar Baik, 2 Pasien Corona di Banyumas Sembuh
Pasien sempat menjalani tes cepat, atau rapid tes. Hasil tes cepat menunjukkan negatif Covid-19.
"Tetapi tetap kami tunggu hasil tes swab yang dikirim ke lab," ujar Husein.
Namun di tengah kabar duka, ada kabar baik. Dua pasien positif Covid-19 sembuh.
Dua pasien ini antara lain Sagimin (58) yang sementara tinggal Desa Kemiri, Kecamatan Sumpiuh. Satu pasien lainnya pelajar 17 tahun dari Desa Kracak Kecamatan Ajibarang.
Warga menyambut kepulangan pasien. Di antaranya Camat Sumpiuh Ahmad Suryanto beserta Forkompicam, Kepala Desa Kemiri, Ketua RT, serta beberapa tetangga dan kerabat. Menurut Suryanto, penyambutan sengaja dibatasi agar tidak terjadi kerumunan.
“Kami sudah sosialisasikan ke warga agar kepulangan pasien diterima dengan baik, namun tetap diimbau menjaga jarak,” kata Suryanto.
Advertisement