Liputan6.com, Jakarta - Kisah sedih tenaga medis yang menangani pasien terinfeksi corona COVID-19 datang dari Chicago, Illinois, Amerika Serikat. Seorang perawat harus berhenti dari pekerjaannya bukan karena dia tidak ingin bekerja, tetapi karena manajernya tidak mengizinkan dirinya mengenakan masker N95 miliknya untuk melindungi dirinya.
Melalui akun Instagram@nurse.iv, perempuan bernama Imaris itu berbagi cerita bahwa dia ditugaskan merawat pasien Covid-19 di ICU dan memperhatikan bahwa tidak ada perawat lain yang memakai masker di lorong atau ketika mereka saling memberikan laporan, seperti dilansir dari World of Buzz, Sabtu (4/4/2020).
Baca Juga
Advertisement
Perawat yang bertanggung jawab membagikan masker N95 kepada perawat dengan kantong kertas cokelat untuk mereka gunakan agar masker itu dapat “digunakan kembali dan dipakai kembali sepanjang hari.”
Imaris kemudian menanyakan perawat lain tentang kemungkinan kontaminasi pada masker N95 itu jika masker itu digunakan kembali sepanjang hari dan menyatakan keprihatinannya untuk keselamatannya sendiri.
Manajernya kemudian mengatakan kepadanya bahwa mereka mungkin mempertimbangkan meminta staf memakai masker bedah, tetapi Imaris berpendapat bahwa masker bedah tidak akan melindungi mereka.
"Kami terus mengikuti CDC dan hanya ketika pasien Covid- 19 memiliki perawatan jenis aerosol seperti ventilator, kanula hidung, nebulizer, dll, virus itu terbang, sebaliknya itu (virus menyebar lewat) tetesan," kata manajer.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Izinkan Pakai Masker
Imaris kemudian menyebutkan bahwa 90 persen pasien di rumah sakit positif Covid-19 dan orang-orang yang bahkan tidak di lingkungan rumah sakit ikut menyebarkannya. Menurut manajernya, tidak ada seorang pun yang memiliki masker.
Imaris memiliki masker N95 sendiri dan dia bertanya kepada manajernya apakah dia bisa mengenakannya. “Bolehkah aku memakai masker N95 punyaku? Aku mengerti kita memiliki kekurangan masker, tetapi aku punya sendiri,” tanya Imaris.
Tetapi manajernya mengatakan bahwa mereka tidak bisa membiarkannya memakainya, meskipun manajer mengatakan keselamatan staf adalah prioritas di rumah sakit. Setelah kejadian itu, pihak rumah sakit kemudian mengizinkan perawat memakai masker kain.
Advertisement