Jakarta - Pandemi virus corona COVID-19 masih terus jadi momok di seluruh dunia. Kini, lebih dari 200 negara di seluruh dunia berperang melawan virus berbahaya tersebut.
Satu di antara cara 'bertempur' tersebut adalah melakukan serangkaian tindakan preventif. Hal tersebut menjadi pilihan agar tak semakin menyebar. Oleh karena itu, masyarakat harus tahu apa yang terjadi di sekitar, termasuk dalam diri mereka sendiri.
Advertisement
Selain itu, sudah ada imbauan jaga jarak atay pyshical distance yang digalakkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Hal yang tak kalah penting untuk kamu ketahui adalah mengenali gejala-gejala infeksi virus corona COVID-19. Dalam beberapa kasus, terutama kalangan usia muda, gejala in memang sering kali tak muncul.
Pemahaman tentang gejala terinfeksi virus penyebab COVID-19 perlu diketahui untuk membuat semua orang waspada dan bertindak cepat untuk memeriksakan diri ke rumah sakit bilamana terdapat tanda atau gejala penularan infeksi.
Berikut ini tiga tanda utama infeksi virus corona COVID-19 yang menjadi peringatan bagi masyarakat untuk segera melakukan pemeriksaan ke rumah sakit.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Gejala-Gejala
Dilansir dari laman medicaldaily.com, demam, batuk kering, dan napas pendek, merupakan gejala utama terpapar virus corona. Pada awalnya, rekomendasi untuk perawatan hanya bagi mereka yang terkena langsung dari orang positif terinfeksi.
Namun Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), telah mengizinkan siapa saja dengan gejala tersebut diuji. Maureen Ferran, seorang Professor Biologi di Rochester Institute of Technology, mencatat dalam sebuah artikel yang diterbitkan The Conversation, tidak layak untuk menguji semua orang yang sakit di Amerika Serikat.
Advertisement
Prioritas yang Berisiko Terpapar
Sebagian besar tenaga kesehatan setuju untuk memprioritaskan pengujian hanya bagi orang-orang yang berisiko tinggi terpapar virus corona.
Golongan ini antara lain petugas kesehatan yang telah melakukan kontak dengan pasien, orang-orang yang berada di daerah dengan tingkat gejala yang tinggi, dan orang-orang yang berusia 65 tahun ke atas dengan penyakit bawaan kronis seperti penyakit jantung, paru-paru, atau diabetes.
Lanjutan Gejala
CDC juga menyarankan mereka yang menunjukkan tanda peringatan seperti kesulitan bernapas, mengalami nyeri atau sakit di dada, ketidakmampuan untuk berdiri dan kebiruan di bibir atau wajah, harus segera mendapatkan penanganan medis.
Selain itu, ada juga kondisi lain, yakni terkena paparan langsung dari orang yang terinfeksi virus corona.
Advertisement
Karantina Mandiri
Jika Anda merasa pernah melakukan kontak langsung dengan pasien pada kasus COVID-19 yang telah dikonfirmasi. Maka, Anda dianggap orang dalam prioritas tinggi tertular infeksi covid-19.
Dalam beberapa kasus, dokter meminta orang-orang tanpa gejala untuk melakukan karantina mandiri dan selalu memantau suhu tubuh mereka. Namun, dalam kasus yang lain, orang-orang dengan gejala ringan justru diminta langsung melakukan tes.
Sumber : medicaldaily.com
Disadur dari Dream.co.id/Bola.com (Reni Novita Sari/Nurfahmi Budi)