Liputan6.com, Padang - Sejak merebaknya virus corona Covid-19 di Indonesia termasuk Sumatera Barat, banyak perantau yang memutuskan pulang kampung. Dari hasil pantauan ribuan orang masuk ke Ranah Minang setiap harinya.
“Kami sudah mengimbau perantau agar menahan diri dulu untuk tidak pulang kampung, namun imbauan ini belum diindahkan,” kata Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit kepada Liputan6.com, Sabtu (4/4/2020).
Data pada Jumat, 3 April 2020 misalnya, jumlah orang yang masuk ke Sumbar sebanyak 5.647 orang, 3.500 di antaranya masuk melalui jalur darat dan sisanya via udara.
Baca Juga
Advertisement
Ia menyebut jumlah tersebut hampir sama setiap harinya. Sebab itu potensi penyebaran pandemi ini juga semakin besar.
Untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona Covid-19 yang kemungkinan bisa ditularkan dari orang yang baru bepergian dari daerah terjangkit, pmprov memperketat pengawasan di pintu perbatasan provinsi tersebut dan juga di bandara.
“Perantau atau masyarakat yang baru masuk ke Sumbar ketika melewati perbatasan atau bandara, akan diperiksa kesehatannya oleh petugas,” ujarnya.
Kemudian juga akan didata yang bersangkutan berasal dari daerah mana. Tim yang berada di perbatasan kemudian menyampaikan data-data tersebut ke perangkat pemerintah di daerah asalnya.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Perantau Karantina Mandiri
Perantau yang saat ini sudah berada di Sumbar, lanjut Nasrul Abit akan dipantau oleh perangkat desa atau nagari di daerahnya.
Para perantau saat melintasi perbatasan atau saat di bandara sudah diminta data-datanya, sehingga proses pemantauan lebih mudah dilakukan.
“Perantau diminta dengan tegas agar mengarantina diri sendiri dan keluarga di rumah masing-masing,” sebutnya.
Ia berharap perantau atau masyarakat yang baru tiba di Ranah Minang dapat mematuhi aturan tersebut demi kebaikan bersama.
“Tidak hanya bagi dirinya sendiri, namun juga orang lain,” jelas Nasrul.
Ia menambahkan, puncak wabah virus Corona Covid-19 di Sumbar diprediksi berada di puncak penyebarannya pada 24 Mei 2020 atau lebaran.
“Kalau ingin wabah ini cepat selesai, ayo kita bersama-sama saling peduli dan mengerti,” ucapnya.
Kemudian ia meminta jika ada masyarakat merasakan gejala Covid-19, agar melaporkan diri dan menjalani pemeriksaan untuk memastikan.
"Jadi masyarakat dalam pemeriksaan tidak perlu berbohong. Kejujuran dalam setiap prosesnya tentu lebih baik untuk mempercepat penanganan," katanya.
Dari data gugus tugas penangann virus corona Covid-19 Sumbar, saat ini jumlah pasien positif sebanyak 14 orang.
Kemudian Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 20 orang dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) virus corona Covid-19 terdata 2.043 orang.
Advertisement