Honda Fokus Layani Konsumen Saat Penjualan Turun di Tengah Pandemi Corona COVID-19

Dampak pandemi Virus Corona COVID-19 di Indonesia mulai berdampak pada industri otomotif, salah satunya penjualan roda empat di Tanah Air.

oleh Arief Aszhari diperbarui 05 Apr 2020, 17:10 WIB
All New Honda Brio untuk pertama kalinya diperkenalkan di dunia pada perhelatan GIIAS 2018. (Arief/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Dampak pandemi Virus Corona COVID-19 di Indonesia mulai berdampak pada industri otomotif, salah satunya penjualan roda empat di Tanah Air. Salah satu jenama yang terdampak, adalah PT Honda Prospect Motor (HPM) yang memfokuskan strateginya untuk menjaga tingkat pasokan yang sehat, sekaligus membawa berbagai layanan ke rumah pelanggan.

Pada Maret 2020, tercatat sebanyak 10.657 unit mobil Honda terjual di Indonesia atau turun 11 persen dari bulan sebelumnya. Kontribusi terbesar penjualan pada Maret tahun ini masih berasal dari Honda Brio sebanyak 5.444 unit, diikuti HR-V sebanyak 1.880 unit, CR-V sebanyak 1.151 unit dan Jazz sebanyak 820 unit.

Sementara itu, Mobilio terjual sebanyak 745 unit, BR-V sebanyak 390 unit, dan Civic Hatchback RS sebanyak 103 unit.

Sedangkan di jajaran mobil premium, Honda Civic Sedan mencatat penjualan sebanyak 52 unit disusul Honda Odyssey sebanyak 28 unit, Honda City sebanyak 22 unit, Honda Accord sebanyak 20 unit dan Honda Civic Type R sebanyak 2 unit.

Dijelaskan Yusak Billy, Business Innovation and Marketing & Sales Director PT HPM menjelaskan dalam kondisi pasar yang sedang turun saat ini, sangat penting untuk tetap menjaga level stok dan pasokan untuk konsumen agar tetap seimbang dengan permintaan pasar.

"Karena itu, kami akan melakukan penyesuaian dengan menghentikan sementara aktivitas produksi di pabrik selama 14 hari, mulai 13 April 2020," jelas Yusak seperti dalam siaran pers yang diterima Liputan6.com, Sabtu (4/4/2020).

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Monitor Permintaan Pasar

Lanjut Yusak, selama masa ini, hanya lini produksi yang berhenti beroperasi sementara operasional lain di pabrik dan Head Office masih tetap berjalan sesuai dengan aturan pemerintah saat ini.

"Kami juga terus memonitor permintaan di pasar untuk mempersiapkan strategi yang tepat dalam menjalankan aktivitas produksi di bulan-bulan mendatang," pungkasnya.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya