Misa On Air Minggu Palma di Pedalaman Papua

Misa on air radio dilakukan karena minimnya akses internet di daerah pedalaman Papua.

oleh Katharina Janur diperbarui 04 Apr 2020, 22:33 WIB
Misa Minggu Palma sebagai masuknya pekan suci jelang Paskah di Asmat dilakukan dengan on air radio. (Liputan6.com/Komsos Keuskupan Asmat/Katharina Janur)

Liputan6.com, Jayapura - Umat katolik di pedalaman Papua merayakan misa Minggu Palma lewat siaran on air radio. Hal ini dilakukan guna mengurangi penyebaran corona covid-19 di tanah Papua.

Minggu Palma selalu jatuh pada hari Minggu. Pada perayaan kali ini akan dirayakan pada Minggu (5/4/2020). Minggu Palma biasa disebut sebagai pembuka pekan suci jelang Paskah. Dalam liturgi Minggu Palma, umat membawa daun palem yang nantinya akan diberkati oleh gereja. Biasanya, pada perayaan Minggu Palma, ruangan gereja juga dipenuhi ornamen daun palem.

Pastor Paroki Kristus Penebus Hepuba Wamena, Johanes Jonga, Pr menyebutkan awalnya gereja akan melaksanakan perayaan Minggu Palma seperti biasanya. Hal ini dilakukan karena perlintasan manusia di Hepuba minim dari masuknya orang luar.

“Sampai saat ini dipastikan tidak ada warga dari luar Hepuba. Walau begitu, kami tetap cemas untuk melaksanakan perayaan Minggu Palma di gereja dengan mengumpulkan banyak umat. Apalagi kasus corona covid-19 terus meningkat,” kata Pastor Jonga, Sabtu (4/4/2020).

Hepuba merupakan daerah pinggiran di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya. Untuk ke Hepuba bisa ditempuh dengan perjalanan darat dari Wamena, sekitar 1 jam dengan kendaraan roda dua atau roda empat.

Karena kecemasan itulah, pastor Jonga memilih melakukan misa Minggu Palma lewat siaran radio yang dipancarkan dari Wamena.

“Sehingga, kami ikuti aturan dari Bapak Uskup Jayapura tetap melakukan misa secara streaming atau lewat siaran radio,” kata Pastor Jonga.

Hal yang sama juga akan dilakukan Keuskupan Agats di Asmat yang menggelar misa Minggu Palma on air  lewat siaran radio FU FM 99,2 MHZ. Misa on air Minggu Palma di Asmat akan dipimpin oleh Uskup Agats-Asmat, Mgr Aloysius Murwito.

Sebelumnya Uskup Jayapura, Mgr Leo L. Ladjar OFM mengeluarkan surat edaran bernomor 75 tanggal 19 Maret 2020, terkait ditiadakannya misa hari Minggu dan Ibadat Sabda bersama umat di gereja. Dalam surat itu, Uskup Jayapura menyebutkan situasi semakin kritis dan menuntut tindakan yang lebih tegas.

"Misa akan dilakukan dengan live streaming atau lewat radio on air, bagi sejumlah paroki yang sulit dengan akses internet,” katanya.

Untuk diketahui Keuskupan Jayapura membawahi hingga 9 kabupaten di sekitar Kota Jayapura dan sebagian kabupaten di pegunungan tengah Papua.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

 

Simak video pilihan berikit ini: 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya