UEFA Beri Deadline, Musim 2019/2020 Harus Selesai 3 Agustus

UEFA sebelumnya menunda Piala Eropa setahun agar kompetisi domestik dan kontinental 2019/2020 bisa selesai.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 05 Apr 2020, 05:30 WIB
Presiden UEFA Aleksander Ceferin menegaskan kompetisi 2019/2020 segera bergulir setelah terhenti akibat pandemi virus Corona. (AFP/Jure Makoves)

Liputan6.com, Nyin - Presiden UEFA Alexander Ceferin menegaskan musim 2019/202 harus rampung selambat-lambatnya pada 3 Agustus 2020. Untuk itu, pihaknya membuka peluang menerapkan sistem play-off untuk Liga Champions dan Liga Europa.

UEFA sebelumnya menunda Piala Eropa setahun agar kompetisi domestik dan kontinental 2019/2020 bisa selesai. Saat ini ajang tengah berhenti karena pandemi virus Corona.

Namun, belum ada tanda krisis kesehatan segera berakhir. Seluruh pemangku kepentingan sepak bola kini dihadapkan pada tenggat waktu untuk menyelesaikan musim 2019/20 secepat mungkin.

"Baik Liga Champions maupun Liga Europa harus rampung 3 Agustus," kata Ceferin dalam wawancara dengan stasiun televisi Jerman ZDF.

"Saat ini kita berada dalam situasi yang tidak biasa, tetapi ada kelonggaran mengenai tanggal spesifik musim dilanjutkan. Jika krisis reda lebih awal, demikian juga kelanjutan sepak bola," tambahnya.


Sejak Maret

Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, memeberikan piala Liga Champion kepada Kapten Real Madrid, Sergio Ramos di Stadion Millennium, Cardiff, (03/06/2017). (AP/Nick Potts)

Saat ini UEFA membekukan Liga Champions dan Liga Europa tanpa batas waktu. Liga Champions dan Liga Europa mulai dihentikan pada Maret.

Babak 16 besar Liga Champions menyisakan empat pertandingan. Sementara hanya enam dari delapan leg pertama perdelapan final Liga Europa yang baru digelar.


Skenario Play-off

Muncul wacana mengenai opsi penentuan juara Champions dan Europa melalui format berbeda. Peserta tidak perlu melakoni dua pertandingan untuk melaju ke babak berikut karena sempitnya jadwal.

Opsi yang tersedia adalah menggelar laga play-off di tempat netral. "Kita bisa saja melanjutkan dengan sistem sama atau diubah menjadi satu laga gugur di arena netral. Saat ini, ada opsi untuk main dengan format Final Eight atau Final Four," ujar Ceferin.

"Yang jelas, satu-satunya langkah keliru adalah jika kita memainkan pertandingan di situasi yang belum aman, yang mempertaruhkan kesehatan pemain, suporter maupun ofisial. Jika kondisi sudah aman, format apapun tidak masalah," pungkasnya.

Besar kemungkinan pertandingan masih akan dimainkan tanpa penonton ketika musim 2019/2020 dilanjutkan. Hal ini untuk mencegah kekhawatiran meningkat kembali penyebaran virus.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya