Jakarta - PSSI masih menunggu kabar mengenai informasi bantuan keuangan dari FIFA. Organisasi yang dipimpin oleh Gianni Infantino itu sebelumnya berencana untuk mengucurkan 2,7 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 44 triliun demi mendukung industri sepak bola yang mati suri akibat pandemi virus corona.
"Kami harus melihat perkembangan ke depan seperti apa dari FIFA. Kami juga menunggu komunikasi dengan federasi sepak bola negara lain. Baru nanti kami tentukan langkahnya," ujar Mochamad Iriawan, Ketua PSSI dinukil dari Antara.
Advertisement
Menurut pengakuan pria yang karib dipanggil Iwan Bule tersebut, wabah COVID-19 di Indonesia sangat memengaruhi kestabilan keuangan klub dan PSSI. Alhasil, setiap klub diperbolehkan untuk menggaji para pemainnya maksimal 25 persen untuk periode Maret-Juni 2020.
Selain itu, PSSI juga berencana memangkas gaji pelatih dan staf pelatih Timnas Indonesia demi menyeimbangkan neraca keuangan.
"Situasi saat ini memiliki dampak cukup besar kepada semuanya termasuk wasit. Yang jelas mari kita tunggu saja ke depannya," tutur Iwan Bule.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
FIFA Siapkan Rp44 Triliun
Berdasarkan laman AFF, FIFA disebutkan sudah menyiapkan sekitar 2,7 miliar dolar AS. Rencananya, dana tersebut akan dipakai untuk membantu semua anggota yang diterpa krisis keuangan saat pandemi virus corona.
AFF menuliskan bahwa kondisi finansial FIFA saat ini masih stabil dan dianggap perlu untuk membantu anggotanya yang membutuhkan. Namun, FIFA harus lebih dulu berkonsultasi dengan federasi dan konfederasi selaku pemangku kepentingan.
Advertisement
Komentar Infantino
"Ini adalah FIFA yang baru. FIFA yang kami ciptakan untuk bekerja demi kebaikan sepak bola dan menghadapi masalah-masalah di dalamnya. Ini yang membuat saat ini kami terus bekerja untuk melihat bagaimana kami bisa membantu," kata Infantino.
"Kami akan melihat dampak-dampak negatif yang terjadi dan membicarakannya dengan konfederasi-konfederasi dan para pemangku kepentingan. Ini merupakan FIFA yang kita semua inginkan. FIFA yang kuat, berharga dan akan membuat setiap orang bangga karena setiap orang adalah FIFA," tambahnya.