Hiruk-pikuk Covid-19, Ikan Nelayan Pulau Sabakatang Tak Laku

Meskipun Pulau Sabakatang jauh dari pusat pemerintahan Kabupaten Mamuju, mereka tetap membutuhkan perhatian dan bantuan. Apalagi daerah itu sangat dekat dari wilayah pandemi Corona Covid-19.

oleh Abdul Rajab Umar diperbarui 06 Apr 2020, 13:00 WIB
Nelayan di Pulau Sabakatang yang memarkir perahunya dan berhenti melaut akibat dampak Corona Covid-19

Liputan6.com, Mamuju - Warga di Pulau Sabakatang, Kecamatan Kepulauan Balak-balakang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, mulai merasakan dampak dari wabah Corona Covid-19. Untuk urusan kesehatan mereka baik-baik saja belum ada yang terpapar. Namun, untuk masalah ekonomi mereka sedang dalam keadaan yang buruk.

Hampir seluruh warga di pulau yang berjarak 54 mil dari ibu kota Provinsi Sulawesi Barat itu adalah nelayan yang menggantungkan hidup dari hasil laut. Namun, aktivitas itu mulai dihentikan secara perlahan oleh warga, akibat kesulitan untuk menjual hasil tangkapan di tengah wabah Corona Covid-19.

Menurut Ali Akbar, salah seorang warga, mereka biasanya menjual hasil tangkapan ke Kota Balikpapan atau Samarinda di Kalimantan Timur yang jaraknya lebih dekat. Namun, saat ini sangat berisiko bagi mereka jika tetap melakukannya, karena kedua kota itu sudah masuk zona merah Corona Covid-19 dan kalau pun nekat, harga jual akan sangat murah, membuat mereka merugi.

"Banyak yang memutuskan berhenti menangkap ikan, apalagi sudah ada surat edaran dari Pemkab Mamuju. Yang jadi masalah, kami disini 99 persen adalah nelayan. Begitu hasil laut tidak terjual, maka kami akan sangat butuh bantuan," kata Ali Akbar saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (05/04/2020).

Jika kondisi ini terus berlangsung dan adanya edaran pembatasan pergerakan dari pemerintah, Ali khawatir warga tidak akan bisa memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari jika tanpa bantuan. Apalagi, ia mendengar kabar, akan ada rencana penutupan Pulau Sabakatang untuk mencegah penyebaran Corona Covid-19.

"Apa lagi rencana tanggal 17 sebelum Ramadan, Pulau Sabakkatang akan ditutup buat para penduduk yang ingin masuk. Karena itu kami sangat berharap ada bantuan dari Pemkab Mamuju, yang paling utama itu kebutuhan pokok," ujar Ali.

Ali juga berharap, segera ada bantuan untuk pencegahan Corona Covid-19 di tempat mereka. Karena sejak merebaknya virus mematikan itu, belum ada bantuan peralatan pencegahan untuk warga di pulau yang membutuhkan waktu tempuh 12 jam dari Kota Mamuju ini.

"Kita juga butuh, masker dan disinfektan untuk melakukan penyemprotan di sini, karena masih ada beberapa warga yang masih bolak-balik ke Balikpapan," Ali Akbar menuturkan.

Meskipun daerah mereka jauh dari pusat pemerintahan Kabupaten Mamuju, Ali bilang mereka tetap membutuhkan perhatian dan bantuan. Terlebih Pulau Sabakatang sangatlah dekat dari wilayah pandemi Corona Covid-19.

"Jangan lupakan kami yang berada jauh di pulau terluar. Kami sangat butuh batuan pemerintah seperti daerah lainnya," kata Ali.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak juga video pilihan berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya