Liputan6.com, Manchester - Ruud van Nistelrooy akan dianggap sebagai salah satu pencetak gol terhebat di Manchester United (MU). Tapi, meskipun sudah mencetak 95 gol untuk MU, tapi ada hal lain yang mengungkap mengapa waktunya di Old Trafford di bawah Sir Alex Ferguson begitu cepat berakhir.
Dipercayai bahwa musim Van Nistelrooy di MU berakhir karena kejadian selama laga final Piala Carling 2006. Van Nistelrooy dilaporkan mengkritik Ferguson setelah dia tidak diturunkan sebagai pemain pengganti melawan Wigan Athletic.
Advertisement
Tak lama setelah insiden dengan Ferguson, pemain asal Belanda yang produktif itu menandatangani kontrak dengan Real Madrid dan sisanya adalah sejarah.
Tetapi 11 tahun setelah kepergiannya dari Old Trafford, sebuah buku yang dirilis mantan kepala komunikasi Partai Buruh Alastair Campbell mengungkapkan kemungkinan alasan lain di balik kepergiannya dari MU. Dan, itu melibatkan bintang MU ketika itu, Cristiano Ronaldo.
Campbell, yang merupakan teman baik Sir Alex Ferguson, memberitahunya tentang kepergian Van Nistelrooy. Ia mengaku betapa sulitnya melatih dan membina penyerang asal Belanda itu saat di MU.
Bikin Nangis
Sebelumnya, Van Nistelrooy ternyata pernah membuat nangis Ronaldo. Kejadian ini terjadi usai ayah Ronaldo meninggal dunia karena penyakit hati pada usia 52 tahun.
Ayah Ronaldo, Jose Dinis Aveiro merupakan pecandu alkohol. Saat Jose Dinis meninggal dunia, usia Cristiano Ronaldo masih 20 tahun.
Advertisement
Karier Terbaik
Van Nistelrooy pernah bermain untuk Real Madrid, Hamburg dan Malaga sebelum pensiun pada 2012. Tapi, waktunya di MU bisa dibilang sebagai tugas terbaiknya.
Pemain asal Belanda itu telah bermain dengan pemain seperti Ryan Giggs, Paul Scholes, ZInedine Zidane, Raul, Clarence Seedorf, Patrick Kluivert, dan lain-lain.