Siasati Kelangkaan APD untuk Corona, Tangerang Produksi Sendiri Baju Hazmat

Siasati kelangkaan alat pelindung diri, Pemerintah Kota Tangerang mulai memproduksi sendiri APD untuk para tenaga medis yang merawat para pasien Covid-19 karena virus Corona.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 06 Apr 2020, 09:21 WIB
Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Ketenagakerjaan memproduksi baju hazmat dan masker kain di tengah wabah Corona. (Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Liputan6.com, Jakarta - Siasati kelangkaan alat pelindung diri, Pemerintah Kota Tangerang mulai memproduksi sendiri APD untuk para tenaga medis yang merawat para pasien Covid-19 karena virus Corona.

Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Ketenagakerjaan UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Cibodas, memproduksi APD berupa pakaian dekontaminasi atau yang juga dikenal sebagai baju hazmat secara mandiri di tengah wabah Corona.

"Mana yang sudah jadi coba dipakai, kita lihat sudah sesuai standar apa belum," kata Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah bersama Kepala Dinas Ketenagakerjaan Rakhmansyah yang memantau langsung pengerjaan baju hazmat.

Berlokasi di Jalan Merak Raya Nomor 40, Panunggangan Barat, Kecamatan Cibodas, setiap harinya terdapat 20 pekerja yang terbagi dalam dua sif, pagi dan siang.

Hingga saat ini telah berhasil dibuat 32 buah baju hazmat dari target awal yang akan dibuat sebanyak 100 buah, dan akan langsung dikumpulkan di Kantor Gugus Tugas Penanganan Corona Covid-19 Kota Tangerang.

"Nanti 32 baju yang sudah jadi langsung antar ke Kantor Sekretariat Gugus Tugas aja, biar nanti mereka yang data dan distribusikan," kata Arief.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Masker Kain

Tak hanya BLK Cibodas yang dijadikan tempat produksi APD, BLK Larangan pun turut ditunjuk untuk membuat masker kain. Dari target 5.000 masker hingga hari ini telah selesai 200 masker kain yang siap untuk didistribusikan.

"Kalau untuk masker langsung ke Dinsos, biar nanti mereka yang distribusikan, utamanya untuk PSM di Larangan dulu," kata Arief. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya