Liputan6.com, Roma - Italia sedang berjuang meghadapi pandemi virus corona covid-19. Presiden klub Verona, Maurizio Setti pun menyebut situasi negaranya saat ini seperti sedang perang.
"Kami sedang dalam situasi perang. Jadi, kami harus duduk di meja, tenang, cerdas, dan terbuka, menemukan solusi yang dapat memuaskan kedua belah pihak," katanya seperti dilansir Sportskeeda.
Advertisement
Pandemi virus corona covid-19 belum juga mereda. Ada sekitar 1,2 juta orang di seluruh dunia yang dinyatakan positif virus corona menurut data New York Times, Senin (6/4/2020).
Dari jumlah itu, 68.757 orang meninggal dunia. Amerika Serikat (AS) menjadi negara dengan kasus virus corona terbanyak yakni 336.619. Namun untuk jumlah korban jiwa, Italia berada di urutan pertama dengan 15.887 dari 128.948 kasus.
Pandemi virus corona membuat kompetisi sepak bola di Eropa dan hampir seluruh dunia terhenti. Akibatnya, klub-klub kehilangan pendapatan signifikan tak terkecuali Liga Italia.
Demi mencegah kebangkrutan, beberapa klub pun sudah memotong gaji pemainnya. Juventus misalnya, mereka diduga menghemat Rp 1,6 triliun usai kebijakan tersebut dikeluarkan.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Merusak Sepak bola
Setti menuturkan, pandemi virus corona sangat merusak dunia sepak bola. Untuk itu, ia mengapresiasi kerelaan para pemain agar gajinya dipotong.
Menurut Setti, para pemain Verona sudah mengerti situasi genting saat ini. "Apa yang terjadi saat ini benar-benar merusak dunia sepak bola," katanya.
"Jadi, saya percaya tidak akan ada masalah menghadapi para pemain yang merupakan pribadi yang baik," ujarnya menambahkan.
Advertisement
Soal Kompetisi
Lebih lanjut, Setti mengatakan, dirinya ingin kompetisi musim 2019/20 dapat bergulir lagi. Menurutnya, hal itu akan memberikan masyarakat kebahagiaan.
"Menuntaskan kompetisi akan menjadi cara memberikan kebahagiaan bagi masyarakat karena orang Italia sangat suka olahraga ini," kata Setti.
"Saya harap, kami dapat menuntaskannya dan perlahan kembali ke situasi normal," ujarnya mengakhiri.