Singapura Karantina 20 Ribu Pekerja Migran karena Virus Corona

Pekerja migran tersebut masuk karantinan di dua asrama.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 06 Apr 2020, 12:27 WIB
Seorang wanita duduk di Marina Bay di Singapura pada 6 Maret 2020. Tempat-tempat wisata utama di Singapura sepi dari turis di tengah epidemi virus corona COVID-19. (Xinhua/Then Chih Wey)

Liputan6.com, Jakarta Merebaknya wabah Virus Corona atau Covid-19 menjadi masalah yang pelik, baik pemerintahan di banyak negara. Kebijakan demi kebijakan diluncurkan tiap negara untuk menekan resiko penyebaran virus tersebut.

Di Singapura misalnya, hampir 20 ribu pekerja masuk karantina dan isolasi seiring merebaknya virus Corona atau Covid-19.

Kementerian Kesehatan Singapura, seperti mengutip CNBC, Senin (6/4/2020), mengatakan sekitar 19.800 pekerja migran masuk karantina selama 14 hari. Pekerja berada di dua asrama. Langkah ini seiring meningkatnya jumlah kasus infeksi yang dikonfirmasi dari tempat-tempat tersebut.

Gugus Tugas kementerian Singapura yang menangani wabah corona mengatakan, kedua asrama dinyatakan sebagai daerah isolasi. Dukungan medis, pasokan makanan serta kebutuhan penting lainnya sudah dipasok ke lokasi tersebut.

Selain itu, langkah-langkah social distancing yang lebih ketat akan diterapkan kepada para pekerja di asrama yang terkena dampak, serta lainnya di seluruh negeri.

 


Jumlah Naik

Ilustrasi Singapura (AP/Wong Maye-E)

Singapura melaporkan peningkatan harian tertinggi dalam jumlah kasus yang dikonfirmasi  hingga Minggu (5/4/2020), waktu setempat.

Terdapat 120 kasus tambahan covid-19, dengan sebagian besar dari mereka tidak memiliki riwayat perjalanan luar negeri dalam waktu dekat.

Tercatat, lebih dari 1.300 kasus yang dilaporkan, 6 kematian dan 320 orang telah diberhentikan sepenuhnya dari pekerjaan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya