Kisah Ayah 11 Anak yang Semua Keluarganya Terkena Corona COVID-19

Anggota keluarga yang banyak lebih berisiko menularkan corona COVID-19 kepada orang lain.

oleh Henry diperbarui 06 Apr 2020, 20:02 WIB
Cerita Ayah 11 Anak yang Semua Keluarganya Terkena Corona Covid-19. (dok.Facebook @Irene Gervas De La Pisa/https://web.facebook.com/photo.php?fbid=107805183121866&set=a.107805209788530&type=3&theater/Henry)

Liputan6.com, Jakarta - Spanyol termasuk negara yang terkena dampak cukup parah karena wabah corona Covid-19. Sampai Minggu, 5 April 2020, kasus positif Covid-19 di Spanyol sudah mencapai 124.736 orang dan 10.935 orang meninggal dunia.

Hal ini merupakan jumlah terbanyak di dunia setelah Amerika Serikat yang mencapai 278 ribu positif corona Covid-19. Bahkan di Spanyol dilaporkan ada satu keluarga yang semuanya terinfeksi Covid-19, yaitu keluarga pasangan suami istri, Cebrian dan Gervas yang tinggal di Valladolid.

Selain ayah dan ibu, 11 anak mereka juga ikut sakit karena terpapar virus corona baru. Hal ini makin membuktikan bagaimana virus corona COVID-19 bisa dengan mudah menular dalam keluarga.

Keluarga ini harus mengisolasi diri karena semua anggota keluarga mereka telah didiagnosa terinfeksi corona. Dilansir Daily Mail, Senin (6/4/2020), sang ibu Irene Gervas yang pertama kali dinyatakan positif corona. Lalu satu per satu anaknya mulai merasakan gejala-gejalanya.

Sang ayah, Jose Maria Cebrian pun menceritakan bagaimana keluarga mereka merasa terinfeksi virus corona.

"Anak-anak jatuh (sakit) satu per satu. Beberapa dari mereka bisa langsung sembuh dan beberapa lebih parah. Karena virus memakan waktu lima atau enam hari untuk menunjukkan gejala ketika Anda merasa sakit Anda mulai ingat dan kamu berpikir, saya ternyata terinfeksi (corona)," terangnya.

"Dalam kasus kami, mereka sakit satu hari, mereka pusing, muntah dan setelah muntah mereka merasa lebih baik. Sehari setelah itu mereka bahkan tidak ingat seperti tidak terjadi apa-apa," sambung Jose Maria.

Anak-anak Jose Maria dan Irene yang paling tua sudah berusia remaja tapi anak terkecil mereka masih berusia satu tahun. Kini mereka pun tidak boleh keluar rumah karena diminta mengisolasi diri selama dua minggu. Apalagi anggota keluarga mereka banyak, dokter mengatakan jika mereka lebih berisiko menularkan corona kepada orang lain.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.


Jangan Dirasakan

Ilustrasi Covid-19, virus corona. Kredit: Gerd Altmann via Pixabay

"Kata dokter, kami harus tinggal paling tidak dua minggu lagi untuk benar-benar lockdown karena tingginya risiko menularkan. Jika kami keluarga dan menularkan kita bisa memulai sumber (corona) di Valladolid," tutur Jose.

Untuk membantu keluarga ini sembuh, Jose mengandalkan saudara dan anak tertua mereka. Salah satu anak Jose diperbolehkan untuk pergi ke toko obat meski terinfeksi Corona selama ia pakai masker dan sarung tangan.

"Dia satu-satunya yang bisa pergi keluar. Aku mengumpulkan sampah dan dia yang mengantarkannya. Ketika kami mendapatkan bahan makan mereka meninggalkannya di garasi dan anak kami mengambilnya. Saudara-saudara kami, termasuk ibu dan nenek kami yang penyayang tidak berhenti memasak, bertanya, dan membawakan banyak hal," ucap Jose.

Salah satu trik mereka untuk menghadapi penyakit ini adalah jangan dirasakan.

"Penting bagi anak-anak tidak berpikir bahwa kondisinya parah, jadi mereka tetap masuk kelas (Homeschooling) Senin hingga Jumat," tutup Jose Maria.


Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya