Kepala Satgas: 56 Persen Warga Sadar Bahaya Corona dan Tidak Akan Mudik

Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, 56 persen masyarakat sudah menyadari bahaya virus Corona.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 06 Apr 2020, 13:17 WIB
Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo mengumumkan pembentukan gugus percepatan tugas penaganan Coronavirus Disease-2019 (Covid-19) di Jakarta, Sabtu (14/3/2020). Pemerintah pusat membentuk Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona yang dipimpin Kepala BNPB Doni Monardo. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, 56 persen masyarakat sudah menyadari bahaya virus Corona. Mereka pun memutuskan untuk tidak mudik lebaran Idul Fitri 2020 di tengah wabah Corona.

"Dari data yang tadi dilaporkan oleh Bapak Menko Maritim dan Investasi sebagai Plt Menteri Perhubungan, dari data yang berhasil dikumpulkan 56 persen masyarakat sudah sadar sudah tahu bahaya Covid-19," ujar Doni dalam video conference usai rapat terbatas bersama Presiden Jokowi, Senin (6/4/2020).

"56% menyatakan tidak akan mudik," sambung dia.

Adapun 37 persen warga lainnya menyatakan belum mudik dan 7 persen sudah pulang ke kampung halaman masing-masing. Mereka yang mudik lebih awal tersebut kebanyakan adalah pekerja informal yang kehilangan pekerjaannya akibat wabah Corona.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Genjot Pertanian

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo menyampaikan arahan penanganan virus Corona (COVID-19) untuk pemerintah daerah di Gedung Graha BNPB, Jakarta, Senin (16/3/2020). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Untuk itu, Doni mendorong agar para warga yang sudah mudik tersebut tetap bisa bekerja selama wabah Corona. Misalnya, pekerjaan di sektor pertanian ataupun pekerjaan yang dapat meningkatkan ketahanan pangan nasional.

"Kita sarankan kepada pimpinan di daerah untuk memanfaatkan kehadiran para saudara kita yang kehilangan pekerjaan, utama dari kota-kota besar," tutur Doni.

"Fokus pada program pertanian, kemudian juga peternakan, perikanan budidaya dan juga program-program yang bisa meningkatkan ketahanan pangan nasional," sambung Doni.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya