Kasus Corona COVID-19 Turun Drastis, Ini 4 Kiat Sukses Korsel yang Patut Dicontoh RI

Kasus Virus Corona COVID-19 di Korea Selatan sudah menurun secara drastis. Sejumlah jurus penanganan dari negeri itu mungkin patut dicontoh Indonesia.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 06 Apr 2020, 15:56 WIB
Public lecture oleh Duta Besar Republik Korea Selatan untuk Indonesia, Kim Chang-Beom mengenai pandemi Corona COVID-19. (Liputan6.com/ Benedikta Miranti T.V)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah sempat menjadi salah satu negara dengan kasus infeksi Virus Corona COVID-19 tertinggi di dunia, Korea Selatan nyatanya mampu menangani pandemi Virus SARS-CoV-2 dengan cukup baik. 

Korea Selatan melaporkan kurang dari 50 kasus Virus Corona COVID-19 baru pada Senin, 6 April 2020 untuk pertama kalinya sejak puncaknya pada 29 Februari, kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC).

KCDC melaporkan 47 infeksi baru, menjadikan penghitungan nasional menjadi 10.284. Sedangkan korban meninggal naik tiga menjadi 186.

Negara ini sebagian besar telah berhasil mengendalikan epidemi terbesar Asia di luar China.

Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Kim Chang-Beom pun membagikan empat kiat utama yang sukses dilakukan oleh Negeri Ginseng itu melalui public lecture yang diselenggarakan bersama School of Government of Public Policy pada Senin (6/4/2020).

Berikut ini uraian selengkapnya: 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


1. Rapid Testing

Petugas medis dengan pakaian pelindung mengambil sampel dari pengemudi di layanan "drive-thru" di Goyang, Korea Selatan, 1 Maret 2020. Fasilitas tes sementara yang bertempat di lahan parkir umum ini melayani serangkaian tes virus Corona lebih dari 100 warga setiap harinya. (AP/Ahn Young-joon)

Salah satu langkah yang dinilai paling penting dilakukan adalah banyaknya tes yang perlu dilakukan. 

Duta Besar Kim mengatakan bahwa di Korea Selatan, lebih dari 20 ribu tes telah dilakukan setiap harinya sehingga hingga kini kurang lebih 466.000 tes telah berhasil dijalankan. 

"Sampai akhir Maret, 1 dari 130 orang telah melakukan pengujian," jelasnya. 

Ia mengatakan bahwa penting bagi pemerintah untuk meluncurkan langkah inovatif dalam melakukan tes terhadap Virus Corona.

Misalnya yang sudah dilakukan oleh negaranya adalah melakukan tes Virus Corona secara drive-thru, di mana pengemudi dapat menjalankan prosesnya tanpa harus turun dari mobil dan menjalankannya dalam waktu kurang dari 10 menit.

Langkah seperti ini tak hanya inovatif namun juga efektif karena akan melindungi para petugas kesehatan dan juga tidak perlu menyemprotkan segala permukaan dengan desinfektan, seperti jika orang-orang harus turun dari mobilnya. 


2. Memantau Perkembangan Angka

Seorang petugas melakukan disinfeksi di platform stasiun kereta bawah tanah di Seoul, Korea Selatan, Selasa (28/1/2020). Korea Selatan telah mengonfirmasi kasus virus corona ke-4 di negaranya pada Senin (27/1/2020), setelah sebelumnya hanya 3 orang yang terinfeksi. (AP Photo/Ahn Young-joon)

Selanjutnya, yang menjadi langkah Korea Selatan dalam menangani pandemi adalah dengan memantau perkembangan angka dengan berbagai cara yang memungkinkan. 

Mulai dari aktivitas kartu kredit, kamera CCTV, aplikasi di handphone hingga trek perjalanan setiap orang melalui GPS. 

Dari situ, pemerintah bisa mengambil tindakan cepat dengan tanggap merawat mereka yang terinfeksi sejak awal. 


3. Melakukan Perawatan Intensif

Petugas medis yang bekerja di Rumah Sakit Palang Merah di Wuhan,, China pada 28 Februari 2020. Virus Corona yang bermula di China tengah pada Desember 2019 kini menyebar secara global di mana lima negara terdampak paling besar, yakni Cina daratan, Korea Selatan, Iran, Italia dan Jepang (STR/AFP)

Duta Besar Kim juga mengatakan bahwa pemerintah Korea Selatan tanggap dalam menangani pasien dengan penyakit Virus Corona ini.

Mereka yang mengalami gejala ringan, sedang hingga parah mendapat penanganan sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.

"Penting untuk melakukan perawatan di tahap awal saat para pasien terinfeksi," tambahnya. 


4. Komunikasi dengan Publik

Pengunjung berjalan di istana Gyeongbokgung setelah salju turun di pusat kota Seoul (15/2). Istana ini termasuk dari 5 istana besar dan merupakan yang terbesar yang dibangun oleh Dinasti Joseon. (AFP Photo/Jung Yeon-je)

Selain itu, penting juga untuk terus melibatkan masyarakat banyak dalam menahan penyebaran Virus Corona. 

Maka dari itu, pemerintah Korea Selatan berupaya untuk selalu terbuka dan mengedepankan transparansi kepada publik.

"Ketika pemerintah bisa lebih transparan, maka masyarakat juga akan bisa lebih percaya," tegasnya. 

Tentunya, upaya preventif seperti larangan perkumpulan massa dan social distancing juga terus ditekankan dan ditegakkan. 

Duta Besar Kim pun pada akhirnya menambahkan beberapa saran langkah yang bisa diambil pemerintah Indonesia, dan yang terutama adalah keterbukaan. 

"Penting untuk pemerintah membagikan sebanyak-banyaknya informasi seperti area mana yang sudah terinfeksi, daerah mana yang seharusnya dihindari serta angka kasus positif," paparnya. 

Tentunya, peningkatan kapasitas tes terhadap orang yang berisiko juga tetap menjadi yang utama.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya