Liputan6.com, Jakarta Perkembangan teknologi digital yang pesat turut membantu bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berkembang. Mereka bisa memanfaatkan media sosial dan teknologi digital lainnya untuk memasarkan produk, bukan hanya terbatas pada satu daerah tapi bahkan ke seluruh Indonesia dan tidak menutup kemungkinan ke luar negeri.
Namun menjalankan bisnis UMKM tidak semudah teorinya, butuh pengetahuan luas, keuletan dan strategi marketing yang tepat. Sebab kunci utama sukses bisnis adalah pada kekuatan marketing, produk biasa bisa laris dengan marketing bagus, sebaliknya produk berkualitas, jika pemasarannya buruk hasilnya akan negatif.
Advertisement
Namun jangan hanya fokus pada strategi marketing saja, tanpa disadari pelaku UMKM kerap melakukan kesalahan yang membuat bisnisnya tidak berkembang, seperti pada;
1. Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan adalah hal wajib yang harus dilakukan setiap pebisnis UMKM. Pengelolaan keuangan bisnis harus dilakukan dengan cara profesional, memperhatikan standar pengelolaan keuangan bisnis. Kenyataannya, masih ada pelaku UMKM yang melakukan kesalahan dalam mengelola keuangannya.
Tidak memisahkan keuangan bisnis dan pribadi, tidak membuat pembukuan dan catatan keuntungan, mengeluarkan modal besar tanpa perencanaan matang, hingga tidak menyiapkan dana darurat. Yang terakhir bisa jadi hal yang sangat penting di tengah bencana saat ini.
Advertisement
2. Manajemen Waktu
Manajemen waktu merupakan kesalahan sepele yang kerap tidak disadari pelaku bisnis UKM. Sebagian besar pelaku bisnis UKM bekerja multi tasker, mereka menjadi pemilik, bendahara, marketing, logistik hingga mengurus semua hal masalah bisnis sekecil apapun.
Untuk awal merintis, semua hal bisa kamu pegang. Tapi seiring berjalannya waktu dan kamu kesulitan mengatur waktu maka akan kesulitan juga untuk mengembangkan bisnis. Solusinya, kamu rajin membuat daftar yang akan dilakukan "to do list". Pilih rekan dan karyawan yang benar-benar punya kemampuan untuk kelancaran bisnis. Sehingga waktu kamu bisa benar-benar dipakai untuk mengembangkan.
3. Kenali Pesaing atau Kompetitor
Selain mengenal konsumen dan strategi pemasarannya yang tepat, pelaku bisnis UKM juga perlu mengenali pesaing atau kompetitornya. Mengetahui pesaing bisnis, berarti mengetahui apa kelebihan dan kelemahan kompetitor kamu. Dari kelebihan yang dimiliki pesaing bisnis, kamu bisa mencontoh dan mengembangkannya. Sedangkan, kekurangan dari pesaing bisnis akan membuat kamu untuk memiliki kewaspadaan dan tidak jatuh pada kegagalan yang sama.
Advertisement
4. Logistik
Kenyataannya di lapangan, proses pendistribusian barang yang berkaitan dengan logistik mendapat perhatian nomor sekian. Alhasil ketika barang sudah siap kirim, pelaku UMKM terkendala dengan proses pendistribusian barang. Sayang bangetkan, kalau produk bagus, servis bagus, tapi barang tiba kepada konsumen terlambat atau bahkan mengalami kerusakan. Apalagi di tengah wabah virus corona dan social distancing saat ini, kamu harus bisa memastikan barang terdistribusikan dengan baik.
Sebagai solusi masalah logistik, kamu dapat mengandalkan TheLorry, perusahaan jasa angkutan dan pengiriman barang ke seluruh Indonesia di lebih satu titik penjemputan dan pengantaran. TheLorry memiliki layanan khusus untuk pemilik bisnis UKM yang belum memiliki armada angkut barang sendiri. Pilihan kendaraannya juga bisa disesuaikan dengan kebutuhan, mulai dari mobil pick up, mobil box, hingga truk.
Setelah mengetahui beberapa hal di atas, yuk kembali mengecek segala manajemen keuangan, waktu, pesaing dan logistik untuk dapat mengembangkan bisnis UKM.