Erick Thohir Cek Kesiapan RS Pertamina Jaya Tampung Pasien Corona

Rumah Sakit Pertamina Jaya ini dipersiapkan selama 3 minggu dan secara keseluruhan memiliki kapasitas sebanyak 160 tempat tidur.

oleh Athika Rahma diperbarui 06 Apr 2020, 17:20 WIB
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melakukan kunjungan guna mengecek persiapan Rumah Sakit Pertamina Jaya. (Athika/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melakukan kunjungan ke Rumah Sakit Pertamina Jaya, Senin (6/4/2020). Rumah sakit ini akan digunakan untuk menangani pasien yang terinfeksi virus Corona.

Dalam kunjungannya, Erick menyatakan bahwa BUMN terus melakukan sinergi dengan semua kementerian untuk menangani wabah Corona ini.

"Kami ingin menginformasikan bahwa secara keseluruhan pemerintah berusaha semaksimal mungkin menjaga supaya siap menghadapi Covid-19," ujar Erick dalam kunjungannya, Senin (6/4/2020).

Direktur Utama Pertamedika IHC Dr. dr. Fathema Djan Rachmat menyatakan rumah sakit darurat ini dipersiapkan selama 3 minggu dan secara keseluruhan memiliki kapasitas sebanyak 160 tempat tidur dalam ruangan dengan tata udara yang sesuai untuk mengobati pasien yang terinfeksi virus Corona.

"Selain RS Pertamina Jaya, seluruh RS BUMN telah menyiapkan diri dan meningkatkan kapasitas ruangan, jadi dari 6.500 tempat tidur, 50 persennya kami peruntukkan untuk menerima pasien Corona," ujar Fathema.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.


Semua untuk Tangani Pasien Corona

Menteri BUMN Erick Thohir berkunjung ke Apotek Kimia Farma di Gedung Menteng Huis, Jakarta Pusat. (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)

Seluruh ruang kamar di RSPJ akan difungsikan khusus untuk menangani pasien Corona. Pertamina menyiapkan sebanyak 65 kamar isolasi dengan negative pressure untuk merawat pasien yang positif Corona. Fasilitas kesehatan yang disiapkan baik di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Hotel Patra Jasa dan RSPJ mengikuti standar yang ditetapkan WHO.

Khusus untuk laboratorium, sudah siap alat test dari Roche yang mampu melakukan test 1.300 sampel setiap harinya. Alat ini akan menganalisa asam nukleat yang diekstraksi dari air liur atau lendir pasien dan membandingkannya dengan urutan yang ditemukan pada strain virus corona dan dapat memberikan hasil tes dalam waktu empat jam.

Berdasarkan pada teknologi PCR, sistem ini memberikan kinerja yang terbukti dengan otomatisasi penuh, peningkatan efisiensi, waktu penyelesaian yang cepat, dan konektivitas trek lengkap yang divalidasi untuk pengujian molekuler.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya