Liputan6.com, Tokushima - Sawako Naito yang masih berusia 36 tahun memecahkan rekor baru sebagai Wali Kota perempuan termuda di sejarah Jepang. Ia dinyatakan terpilih sebagai Wali Kota Tokushima di Pulau Shikoku pada 5 April.
Dilaporkan kantor berita Kyodo, Senin (6/4/2020), Sawako Naito berhasil menang sebagai calon independen dan berhasil mengalahkan calon petahana Akiyoshi Endo. Performa kampanye Sawako berhasil memecah suara dari partai penguasa: Partai Demokrat Liberal.
Advertisement
Setelah berhasil menang, Sawako berharap bisa memperbaiki kota Tokushima agar nyaman bagi masyarakat yang punya anak.
"Dengan sudut pandang perempuan, saya ingin membuat Tokushima sebagai kota yang nyaman untuk masyarakat pekerja dan keluarga yang punya anak-anak kecil," kata Naito.
Naito merupakan politisi pendatang baru. Akiyoshi Endo yang ia kalahkan memiliki usia hampir 30 tahun lebih tua dari perempuan muda ini.
Sebelumnya, gelar wali kota perempuan termuda di Jepang dipegang oleh Naomi Koshi yang terpilih sebagai wali kota Otsu pada 2012. Usia Naomi waktu itu 36 tahun enam bulan.
Perempuan lulusan Universitas Tokyo ini baru saja berulang tahun ke-36 bulan lalu.
Selain itu, ia juga mengidap multiple sclerosis dan sering pergi ke dokter untuk membeli obat. Namun, ia memastikan penyakit ini tak akan mengganggu tugasnya sebagai wali kota.
"Saya ingin mengubah Tokushima menjadi tempat yang menyenangkan," ujar sang Wali Kota.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Kampanye Terhambat Virus Corona
Kampanye Naito dan rival politiknya terhambat oleh penyebaran Virus Corona (COVID-19). Keduanya pun berkampanye tanpa mengumpulkan massa.
Selain itu, mereka juga menghindari berjabat tangan. Virus Corona diketahui gampang menyebar lewat kontak fisik dekat.
Dalam foto yang beredar di Twitter, tampai Naito sedang sendirian di pinggir jalan untuk menyapa penduduk yang lewat. Naito kerap terlihat mengenakan pakaian merah muda saat berkampanye.
Partisipasi pemilih pada pemilihan wali kota juga naik 6,82 persen menjadi 38,88 persen ketimbang di pemilu sebelumnya.
Akiyoshi Endo yang kalah dalam pemilu ini bersikap legawa. Ia menyebut kekalahan ini karena dirinya sendiri dan tidak menyalahkan pihak lain.
Advertisement