Cerita Pramugara asal Bogor yang Sembuh dari Corona Covid-19

Untuk menghilangkan kepenatan selama isolasi karena Corona, Ega mengisi waktunya di ruang isolasi dengan menonton film dan mendengarkan musik melalui telepon selulernya.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 06 Apr 2020, 17:50 WIB
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta - Rachmat Ergayanto sembuh dari penyakit akibat virus Corona atau Covid-19 setelah menjalani perawatan di rumah sakit. Pria yang berprofesi sebagai pramugara ini pun membeberkan awal mula bisa tertular Corona.

Dia mengaku sudah merasakan batuk dan pilek sebelum bertugas ke Singapura. Hingga akhirnya lima hari setelah pulang dari Singapura, ia merasakan demam. Sehari kemudian tepatnya 7 Maret 2020, dia inisiatif memeriksakan kondisi kesehatannya di Rumah Sakit Sentra Medika Cibinong, Bogor.

"Di rumah sakit itu saya dirawat dan sempat diinfus. Waktu pertama dicek hasilnya negatif Covid-19," kata Ergayanto, Senin (6/4/2020).

Setelah menjalani perawatan selama sepekan, kondisi kondisi kesehatannya pulih sehingga dokter mengizinkannya pulang. Namun dua hari kemudian, Ega sapaan akrabnya mendapat informasi dari pihak rumah sakit jika dia terinfeksi virus Corona.

"Lalu tanggal 19 Bupati Bogor menginstruksikan saya untuk dirujuk dan diisolasi di RSUD Cibinong," kata pria kelahiran 1993 ini.

Meskipun saat itu sudah tidak ada gejala apapun, tetapi ia tetap mengikuti perintah bupati dengan menjalani karantina dan mendapat perawatan khusus di ruang isolasi.

"Setelah dirawat di Sentra Medika semua sudah normal. Flu, batuk, demam sudah hilang. Makanya saya tidak begitu panik dan yakin bakal sembuh dari Covid-19," ujar Egi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Selalu berfikir positif

Gambar ilustrasi diperoleh pada 27 Februari 2020 dengan izin dari Food and Drug Administration AS menunjukkan Virus Corona COVID-19. (US Food and Drug Administration/AFP)

Egi lantas mengingat hari-hari yang dijalaninya selama di ruang isolasi. Selama menjalani karantina ia ditangani dengan baik, selalu diberi asupan vitamin dan antibiotik.

Untuk menghilangkan kepenatan, Ega mengisi waktunya di ruang isolasi dengan menonton film dan mendengarkan musik melalui telepon selulernya.

"Kalau kangen sama keluarga saya VC (video call)," kata anak pertama dari dua bersaudara itu.

Setelah 14 hari menjalani isolasi, Ega akhirnya diperbolehkan pulang. Hasil tes sebanyak dua kali menunjukkan bahwa dirinya negatif virus Covid-19.

"Alhamdulillah saya sekarang sudah sembuh, sudah negatif. Sekarang saya masih menjalani sisa karantina di rumah 10 hari lagi," Kata dia.

Ega berpesan kepada masyarakat Indonesia khususnya warga Bogor untuk tidak panik menghadapi Covid-19. Selalu berfikir positif, selalu berdoa kepada yang maha kuasa, dan menjaga kesehatan agar kondisi tubuh tetap prima.

"Kalau imun kita kuat, virus itu tidak akan menjakit kita. Dan penyakit itu akan mati dengan sendirinya," ujar Egi. 

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya