Liputan6.com, Jakarta - Kader Partai Gerindra Ahmad Riza Patria memenangkan pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta lewat voting di sidang Paripurna DPRD DKI Jakarta, Senin siang. Dia mengalahkan penantangnya Nurmansjah Lubis yang diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno menilai, koalisi Gerindra dan PKS di DKI Jakarta sudah bubar. Sebab, mestinya tidak ada perebutan kursi Wagub DKI jika keduanya bersatu.
Advertisement
"Koalisi PKS dan Gerindra di Jakarta wassalam. Bubar jalan. Logikanya, kalau masih berkoalisi tak mungkin ada persaingan calon PKS dan Gerindra. Mestinya calonnya hanya dari satu partai. Ini kan 'perang saudara' berebut Wagub DKI," kata Adi kepada merdeka.com, Senin (6/4/2020).
Apalagi, pada level nasional koalisi Gerindra-PKS sudah lama bubar. Terutama, setelah Gerindra memutuskan masuk koalisi pemerintah dan PKS tetap menjadi oposisi.
"Ibarat orang nikah, PKS dengan Gerindra talak tiga. Susah nyambung lagi," ucapnya.
Adi justru melihat hubungan Gerindra dan PDIP kian mesra di DKI Jakarta. Tanda-tandanya mulai terbaca sejak Gerindra bergabung dengan pemerintah.
"Bahkan banyak yang menengarai dua partai inilah yang menjadi playmaker utama kemenangan Riza. PKS dijadikan commom enemy. Dikeroyok semua fraksi (DPRD DKI)," tuturnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Gerindra Lebih Jago
Adi melanjutkan, kemenangan Riza Patria menunjukkan bahwa Gerindra lebih jago dalam proses lobi. Buktinya, Nurmasjah Lubis hanya didukung PKS dan cuma dapat 1 limpahan suara entah dari mana.
"Itu menunjukkan lobi Gerindra lebih kuat apalagi Gerindra sudah menjadi koalisi pemerintah," pungkasnya.
Reporter: Muhammad Genantan Saputra/Merdeka.com
Advertisement