Liputan6.com, Jakarta - Kementerian BUMN telah menyiapkan Rumah Sakit (RS) Pertamina Jaya dan menyulap hotel BUMN Patra Jaya Comfort agar dapat menjadi tempat penanganan pasien Corona baik dengan kondisi ringan hingga berat.
Direktur Utama Pertamedika IHC Dr. dr. Fathema Djan Rachmat menyatakan, tak cuma rumah sakit, namun Pertamedika juga telah menyiapkan tenaga kesehatan yang memadai agar dapat menangani pasien Corona dengan maksimal.
Advertisement
"Jadi dari jumlah tenaga medis, kami sudah rekrut 700 tenaga baru untuk menangani 160 tempat tidur yang ada saat ini," ujar Fathema di RS Pertamina Jaya, Senin (6/4/2020).
Fathema melanjutkan, secara keseluruhan RS milik BUMN memiliki 6 ribu hingga 8 ribu tenaga medis. Setengah dari jumlah tersebut diperuntukkan sebagai penangan pasien Corona, atau yang kira-kira berjumlah 3 ribu tenaga kesehatan.
"Untuk tenaga dokter spesialis rasionya 1:25 (satu dokter menangani 25 pasien), perawat umum 1:12 dan perawat ICU 1:1," lanjut Fathema.
Lebih lanjut, untuk fasilitas rumah sakit ini sendiri, terdapat ruang rawat 90 tempat tidur modular di arena hotel Patra Jasa dan 70 tempat tidur di RS Pertamina Jaya, sehingga jumlah tempat tidur mencapai 160.
Rehabilitas dilakukan untuk ruang tempat tidur setingkat intensive Care Unit (ICU) dan Non ICU, laboratorium diagnostic, radiologi serta ruang IGD serta fasilitas pendukung lainnya di RSPJ. Perbaikan area lantai 2 dan 3 sebanyak 48 ruang di RSPJ meliputi pekerjaan arsitektur, plumbing, gas medis, elektrikal, elektronika dan pengadaan instalasi AHU.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Command Center
RS Pertamina Jaya ini juga dilengkapi dengan Command Center yang mengkoneksikan 65 rumah sakit BUMN di seluruh Indonesia, sehingga masing-masing mengetahui di mana rumah sakit yang kekurangan alat dan juga di mana rumah sakit yang masih tersedia kamar.
Adapun sebanyak 65 kamar isolasi dengan negative pressure untuk merawat pasien telah disiapkan dengan baik. Khusus untuk laboratorium, sudah siap alat test dari Roche yang mampu melakukan test 1.300 sampel setiap harinya.
Alat ini akan menganalisa asam nukleat yang diekstraksi dari air liur atau lendir pasien dan membandingkannya dengan urutan yang ditemukan pada strain virus corona dan dapat memberikan hasil tes dalam waktu empat jam.
Advertisement