Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong industri otomotif untuk memproduksi ventilator guna melawan penyebaran pandemi Corona Covid-19. Salah satu pabrikan yang sudah menyatakan kesiapan untuk mendukung arahan tersebut, adalah PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN).
Bahkan, raksasa otomotif asal Jepang ini, merasa cukup terhormat telah dipercaya untuk turut serta berpartisipasi dalam inisiatif mengembangkan alat bantu pernapasan atau ventilator bersama dengan perusahaan-perusaaan lokal, akademisi, dan para pemangku kepentingan lainnya di bawah arahan Kemenperin.
Baca Juga
Advertisement
Dijelaskan Direktur Administrasi dan Hubungan Eksternal PT TMMIN Bob Azam, di saat yang sulit ini, ketika masyarakat Indonesia bersama-sama berjuang melawan penyebaran Covid-19 dan dimana banyak Industri Kecil Menengah (IKM) lokal yang terkena dampak pandemi ini, pihaknya turut ambil bagian dalam memberikan dukungan penuh pada salah satu IKM lokal yang memiliki kemampuan teknikal dan rekam jejak manufaktur yang sangat baik, sehingga mereka dapat mengembangkan prototipe ventilator dan kedepannya diharapkan dapat melakukan produksi di dalam negeri.
"Kami tidak terlibat langsung dalam pengembangan ataupun produksi alat-alat kesehatan seperti ventilator. Dukungan yang kami berikan berupa transfer pengetahuan dan pengalaman dalam kegiatan manufaktur yang efisien dengan harapan dapat membantu mempercepat pengembangan ventilator tersebut," ujar Bob dalam siaran pers yang diterima Liputan6.com, Senin (6/4/2020).
Sementara itu, jenama Negeri Sakura ini sendiri tidak menyinggung terkait investasi atau permodalan yang bakal digunakan untuk produksi ventilator tersebut.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Masih menunggu
Sebelumnya, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) melalui Direktur Pemasaran, Amelia Tjandra menjelaskan, pabrikan otomotif bisa saja merakit ventilator dengan beberapa persiapan.
"Sampai saat ini kami sedang mempelajari. Pada dasarnya kami perlu blueprint-nya seperti apa. kalau sudah ada, kami bisa saja meminta supplier yang produksi part-part mobil untuk membuat, sesuai dengan gambar yang ada. Nanti pabrik yang akan assembling," katanya di Jakarta.
Hingga saat ini, Daihatsu sendiri masih menunggu dan mempelajari perubahan yang harus dilakukan saat melakukan perakitan ventilator.
"Pabrik sih sebenarnya enggak terlalu sulit. Yang sulit part-part-nya. Jadi supplier kita tanya dulu, karena perlu tooling. Sesudah mereka siap kami dari APM bisa assembling. Kalau assembling enggak butuh waktu terlalu lama," ujar Amel.
Advertisement