Mengenal M Syarifuddin, Ketua Mahkamah Agung Terpilih 2020-2025

Syarifuddin terpilih menjadi Ketua MA menggantikan Hatta Ali.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 06 Apr 2020, 21:21 WIB
Ketua Mahkamah Agung Muhammad Syarifuddin. (Sumber: Wikipedia)

Liputan6.com, Jakarta - Muhammad Syarifuddin terpilih menjadi Ketua Mahkamah Agung (MA) periode 2020-2025 dalam Sidang Paripurna Khusus Pemilihan Ketua MA yang digelar di Gedung MA, Senin (6/4/2020). Syarifuddin menggantikan Muhammad Hatta Ali yang memasuki masa pensiun pada 1 Mei 2020.

Syarifuddin meraih 32 suara mengalahkan Andi Samsan Nganro yang hanya mengantongi 14 suara dari 47 suara hakim agung. Satu suara abstain diketahui milik Hatta Ali.

Syarifuddin sendiri sebelumnya menjabat Wakil Ketua Mahkamah Agung Indonesia Bidang Yudisial periode 2016-2021. Jabatan tersebut dia emban sejak 3 Mei 2016. Jabatan tersebut dia peroleh melalui proses pemilihan yang digelar MA pada 14 April 2016.

Sebelum menjabat Wakil Ketua MA Bidang Yudisial, Syarifuddin merupakan Ketua Kamar Pengawasan Mahkamah Agung. Perjalanan karier Syarifuddin di dunia peradilan terbilang cukup lancar.

Pria kelahiran Baturaja, 17 Oktober 1954 itu mengawali karier di dunia peradilan sebagai CPNS Calon Hakim pada tahun 1981 di Banda Aceh. Sampai akhirnya pada 1984 dia merintis karir sebagai hakim di Pengadilan Negeri Kutacane.

Pada akhir tahun 1990, Ia berpindah tugas ke Pengadilan Negeri Lubuk Linggau hingga tahun 1995. Setelah dua tahun menjadi 'wakil Tuhan' di Pengadilan Negeri Lubuk Linggau, Syarifuddin berpindah tugas menjadi hakim di Pengadilan Negeri Pariaman.

Pada tahun 1999, Ia mendapat keputusan mutasi sebagai hakim di Pengadilan Negeri Baturaja. Empat tahun berselang, Syarifuddin mendapat kesempatan meniti karier di Ibu Kota DKI Jakarta.

Pada tahun 2003, mantan Kepala Badan Pengawasan MA ini dipromosikan sebagai hakim pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Dua tahun berkarier di Jakarta, hakim kelahiran Baturaja 17 Oktober 1954 ini diberikan kesempatan menjadi wakil ketua PN Bandung periode 2005-2006.

Di tahun 2006, dia akhirnya diberikan kepercayaan memimpin PN Bandung dengan menjadi ketua pengadilan hingga tahun 2011. Di tahun yang sama, dia mendapat promosi sebagai hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Palembang.

Pada tahun yang sama pula, penyandang gelar Doktor Hukum dari Universitas Katolik Parahyangan ini dipercaya menjabat sebagai Kepala Badan Pengawasan Mahkamah Agung RI. Jabatan eselon I ini diembanya sampai dengan terpilih sebagai hakim agung pada tahun 2013.

Setelah dua tahun menjabat hakim agung, Syarifuddin dipercaya untuk mengemban amanah sebagai Ketua Kamar Pengawasan.

Kurang dari satu tahun menjabat sebagai Ketua Kamar Pengawasan, Syarifuddin kemudian terpilih secara demokratis sebagai Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang Yudisial menggantikan Mohammad Saleh.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Harapan Syarifuddin

Kini, Syarifuddin dipercaya menjadi orang nomor satu di Mahkamah Agung untuk periode 2020-2025.

Dalam sambutannya, dia mengaku berterimakasih diberikan kepercayaan menjadi pucuk tertinggi dunia peradilan. Dia berharap dapat didukung untuk mengemban amanah melanjutkan estafet kepemimpinan di MA.

"Terima kasih atas kepercayaan kepada saya untuk menerima tongkat estafet kepemimimpinan Ketua MA. Mulai hari ini berakhir sudah demokrasi kecil di MA. Mulai hari ini pula, saya harap tidak ada perbedaan pendapat, tidak ada dukung-mendukung di antara kita," kata Syarifuddin, Senin (6/4/2020).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya