Bobotoh Fanatik Persib Frontline Boys Ajak Masyarakat Bangkit Lawan Corona Covid-19

Mereka menyampaikan pesan kepada suporter, masyarakat umum dan para pasien yang sudah positif corona untuk tetap merasa dirinya kuat.

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 07 Apr 2020, 03:00 WIB
Suporter Persib Bandung, Bobotoh, memberikan dukungan saat melawan TIRA Persikabo pada laga Piala Presiden 2019 di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Sabtu (2/3). Persib kalah 1-2 dari TIRA. (Bola.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta Virus Corona Covid-19 sudah mewabah ke sejumlah negara. Pandemi Corona ini menyebabkan banyak korban jiwa.

Menghadapi wabah ini, selain upaya medis dan penanggulangan lainnya, masyarakat juga mencoba terlibat aktif saling menjaga dan menguatkan moril menghadapi bencana penyakit ini.

Seperti yang dilakukan sekelompok suporter fanatik klub Liga 1 Persib Bandung. Salah satu distrik Viking Persib Club, Frontline Boys, mengajak Bobotoh bangkit dan tegar menghadapi pandemik corona.

Caranya cukup beda dan unik. Frontline Boys Club mempersembahkan sebuah lagu yang ditulis dan dipopulerkan oleh Tulus untuk mengajak siapa saja yang mendengar agar bisa bangkit dari keterpurukan. Kemudian tak lagi berputus asa serta percaya semua bisa melewati situasi sulit ini. Lagu ini kemudian diunggah ke video di platform youtube, Twitter dan Instagram.

Alasan dibalik pembuatan video ini berawal dari ide dari beberapa pengurus frontline yang ingin memberikan hiburan ringan sambil memberikan pesan kepada suporter, masyarakat umum dan para pasien yang sudah positif corona untuk tetap merasa dirinya kuat melawan virus tersebut.

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.


Rasa Optimisme

“Awalnya ada teman-teman yang lihat video @pergijauh (gofarhilman) nyanyi lagu sama teman-temannya yang musisi, dari situ kita mikir oh kita juga bisa, tapi masalahnya kita bukan musisi," kata Cecep Somantri, Plt Frontline Boys Club.

Tapi setelah diskusi kita tetap jalan, kita lebih ingin kirim message tentang optimisme dan saling menguatkan satu sama lain dala mmenghadapi pandemik ini,” ujarnya.


Belum Hafal

Video yang melibatkan sekitar 25 orang ini, memakan waktu produksi 3 hari. Semua video diambil sendiri di rumah masing - masing dan dikumpulkan via google drive untuk proses editing.

“Bagian tersulit dari video ini adalah proses editing, karena tempo lagu yang tidak sesuai, warna video yang beda-beda dan banyak personil yang memang belum hafal dan tahulagu ManusiaHebat ini,” kata Cecep.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya