20 Kapten Klub Premier League Kompak Tolak Pemotongan Gaji

Premier League membuat keputusan terkait persoalan gaji para pemain. Wacana pemotongan gaji dinilai sebagai hal yang menjijikkan.

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 07 Apr 2020, 09:20 WIB
Mark Noble dan Declan Rice. (AFP/Glyn Kirk)

London - Sebanyak 20 kapten klub Premier League menggelar diskusi melalui grup WhatsApp. Mereka menolak upaya klub memotong gaji tetapi siap berkontribusi menolak korban pandemi virus corona.

Wacana pemotongan gaji pemain sepak bola Eropa kini menjadi isu panas. Bahkan, ruang ganti Barcelona disebut sempat terbelah tiga sebelum klub memutuskan memotong gaji Lionel Messi dan kolega.

Situasi lebih kondusif terjadi di klub Bundesliga. Para pemain Borussia M'Gladbach bersedia memotong gaji untuk membayar gaji para staf klub. Sedangkan, Lyon merumahkan pemain dan staf klub tanpa gaji.

Liverpool belakangan mendapat kritik tajam dari sejumlah pengamat. Sebab, The Reds memilih memotong gaji para karyawan klub. Lantas, bagaimana sikap para pemain tentang kondisi yang terjadi sekarang?

 


Menjijikkan

Striker Watford asal Inggris, Troy Deeney. (AFP/Adrian Dennis)

Premier League membuat keputusan terkait persoalan gaji para pemain. Pada rilis mereka Premier League, klub diimbau melakukan pembicaraan dengan pemain terkait kasus gaji. Termasuk upaya pemotongan gaji.

"klub-klub Premier League satu suara untuk mengkonsultasikan kepada para pemainnya untuk mengurangi dan juga menangguhkan gaji mereka sebesar 30% dari total gaji mereka dalam satu tahun," kata pernyataan resmi Premier League.

Jurnalis The Sun, Jake Lambourne, menyebut wacana tersebut ditolak para pemain. Saat ini, 20 kapten klub Premier League telah membuat grup WhatsApp dan melakukan diskusi. Intinya, mereka enggan jika gajinya dipotong.

"Grup WhatsApp telah dibentuk di mana para pemain saling mendesak untuk berdiri kuat bersama-sama, dengan satu kapten klub memberi label rencana pemotongan gaji sebagai "menjijikkan," tulis Jake Lambourne.


Dirikan Badan Amal

Protes dilakukan kapten West Ham, Mark Noble pada laga lanjutan Premier League yang berlangsung di Stadion Old Trafford, Minggu (14/4). Man United menang 2-1 atas West Ham. (AFP/Paul Ellis)

Jake Lambourne menambahkan, pemain Premier League keberatan gajinya dipangkas karena mereka tahu klub punya anggaran besar. Sedangkan, mereka menepis kabar menolak gaji karena dianggap tidak peka pada korban virus corona.

"Para pemain sepak bola, yang berkomitmen dan mau berkorban besar, ingin membantu NHS [Layanan Kesehatan Nasional] dan badan amal alih-alih pemilik klub kaya raya," tulis Jake Lambourne.

Para kapten klub Premier League menilai rencana pemotongan gaji, dengan dalih membantu klub membantu pembayaran gaji staf, sebagai tindakan jahat. Kapten Watford, Troy Deeney, dan kapten West Ham, Mark Noble berada di garis depan menolak kebijakan pemotongan gaji.

Sumber asli: The Sun

Disadur dari: Bola.com (penulis/editor, Gregah Nurikhsani, published 7/4/2020)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya