Bursa Asia Melonjak karena Harapan Perlambatan Penyebaran Virus Vorona

Di Korea Selatan, indeks Kospi naik 2,18 persen. Kenaikan didorong oleh saham industri kelas berat.

oleh Arthur Gideon diperbarui 07 Apr 2020, 08:20 WIB
Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Asia melonjak pada pembukaan perdagangan Selasa pagi. Pendorong kenaikan bursa saham di kawasan Asia ini karena adanya harapan perlambatan penyebaran pandemi Corona secara global.

Mengutip CNBC, Selasa (7/4/2020), indeks Nikkei Jepang melonjak 3,09 persen di awal perdagangan. Sementara indeks Topix naik 2,66 persen.

Di Korea Selatan, indeks Kospi naik 2,18 persen. Kenaikan didorong oleh saham industri kelas berat seperti Samsung Electronics yang naik 2,57 persen setelah perusahaan mengatakan laba di kuartal I kemungkinan mencapai USD 5,2 miliar, berada di atas ekspektasi.

Sementara indeks S&P/ASX 200 Australia naik 2,1 persen. Reserve Bank of Australia atau Sentral Bank Australia akan mengumumkan keputusan suku bunganya sekitar pukul 12.30 malam.

Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia di luar Jepang diperdagangkan 0,73 persen lebih tinggi.

Investor tengah mengamati perkembangan pandemi Corona. Di pasar saham, beberapa bursa saham mengalami lonjakan akibat adanya perlambatan penyebaran virus di beberapa daerah.

Data di akhir pekan menunjukkan perlambatan jumlah kasus baru Corona di AS, meskipun masih terlalu dini untuk menentukan tren yang bertahan lama. Korban jiwa di beberapa titik panas dunia, termasuk Spanyol dan Italia, juga menunjukkan tanda-tanda berkurang.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.


Lockdown

Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Direktur Pelaksana BK Asset Management Kathy Lien mengatakan, sentimen risiko membaik seperti faktor laju perlambatan angka kematian harian di Spanyol dan Perancis serta kasus baru yang dikonfirmasi di New York melambat.

“Tren ini menunjukkan bahwa tindakan lockdown berfungsi tetapi masih terlalu dini untuk mengetahui apakah perbaikan ini berkelanjutan,” Lien memperingatkan.

"Rawat inap cenderung melambat selama akhir pekan dan di beberapa negara di Asia kurva pertumbuhan rata," tambah dia.

Secara global, lebih dari 1,3 juta orang telah terinfeksi oleh virus Corona sementara setidaknya 74.169 nyawa telah diambil, menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas John Hopkins.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya