Begini Kondisi Nadia, Harimau yang Dinyatakan Positif Corona COVID-19

Nadia dites Virus SARS-CoV-2 dari keluarga Virus Corona jenis baru ketika beberapa harimau dan singa mengalami tanda penyakit pernapasan.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 07 Apr 2020, 08:31 WIB
Ilustrasi harimau (iStock)

Liputan6.com, New York - Nadia, harimau yang sempat dinyatakan positif terpapar Virus Corona COVID-19 di New York, Amerika Serikat, kini dinyatakan membaik setelah diberi obat.

Kucing besar yang berada di Kebun Binatang Bronx ini diberikan obat antiinflamasi," demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Selasa (7/4/2020).

"Penjaga yang merawat mereka. Harimau ini juga diberi beberapa obat antiinflamasi," Paul Calle, kepala dokter hewan untuk Wildlife Conservation Society, Kebun Binatang Bronx.

"Beberapa dari empat harimau dan tiga singa mendapat antibiotik. Semua memiliki penyakit "ringan" dan diharapkan pulih sepenuhnya," katanya.

Itu termasuk Nadia, seekor harimau Malaysa berusia empat tahun yang berhenti makan dan merupakan satu-satunya yang dites Corona COVID-19.

Sebelumnya, harimau ini dites virus SARS-CoV-2 ketika beberapa harimau dan singa mengalami tanda penyakit pernapasan.

Laboratorium Veterinarian Naisonal dari Kementerian Pertanian AS melakukan tes Virus Corona jenis baru tersebut sebagai langkah berjaga-jaga. Pihak kementerian memastikan para harimau dan singa itu akan pulih.

Wildlife Conservation Society (WCS) selaku pengurus kebun binatang tersebut menyebut Nadia, saudarinya bernama Azul, serta dua harimau Amur dan tiga singa Afrika mengalami batuk-batuk. Meski demikian, hanya Nadia yang dites.

Kementerian Pertanian AS meyakini seorang pegawai kebun binatang diduga menyebarkan virus itu ke para singa dan harimau. Kebun binatang Bronx juga telah tutup sejak pertengahan bulan lalu. WCS berkata sudah mengambil langkah perlindungan di semua kebun binatang yang mereka kelola.

"Meski mereka mengalami pengurangan nafsu makan, kucing-kucing di Kebun Binatang Bronx dalam keadaan baik di bawah perawatan veterinarian, dan mereka aktif, siaga, dan interaktif dengan para penjaga mereka," jelas Kementerian Pertanian AS dalam pernyataan.

"Tidak diketahui bagaimana penyakit ini akan berkembang di kucing-kucing besar karena spesies berbeda bisa bereaksi secara berbeda ke infeksi baru, tetapi kita akan terus memonitor mereka dengan lekat dan mengantisipasi pemulihan penuh," lanjut Kementerian.

Pihak kementerian juga meminta agar masyarakat yang mengidap virus Corona jenis baru untuk menjauh dari peliharaan mereka, serta mencuci tangan jika harus mengurus peliharaan.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak video pilihan berikut:


Anjing

Ilustrasi Anjing Labrador. (Liputan6/Pixabay)

Laporan yang mengklaim bahwa hewan juga bisa terpapar Corona COVID-19 pertama kali terjadi pada seekor anjing.

Hewan pertama yang dilaporkan terpapar Virus Corona COVID-19 adalah anjing. Seekor anjing di Hong Kong dilaporkan positif memiliki Virus Corona COVID-19 beberapa waktu lalu. Hal itu memunculkan pertanyaan mengapa hewan tersebut bisa tertular.

Agriculture, Fisheries and Conservation Department (AFCD) Hong Kong mengatakan pada 28 Februari 2020 bahwa sampel dari rongga hidung dan mulut anjing telah diuji berada pada level weak positive untuk Virus Corona COVID-19.

Binatang itu kemudian diyakini sebagai kasus positif Virus Corona COVID-19 pertama pada pada seekor anjing di dunia.

Departemen itu juga mengatakan bahwa mereka "sangat menyarankan" karantina selama 14 hari untuk hewan peliharaan milik orang yang terinfeksi Virus Corona COVID-19.

Namun AFCD dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dilaporkan sepakat bahwa tidak ada bukti untuk hewan peliharaan seperti kucing atau anjing dapat terinfeksi Virus Corona COVID-19.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya