Liputan6.com, R0ma - Klub-klub Liga Italia Serie A telah sepakat untuk menjalankan kebijakan pemotongan gaji selama pandemi virus corona Covid-19 berlangsung.
Seperti dilansir AFP, pemotongan gaji akan dilakukan klub Liga Italia kepada pemain, pelatih, dan staf karyawan mereka. Kebijakan ini harus ditempuh agar kondisi keuangan klub sedikit lebih stabil.
Advertisement
Penyebaran Corona Covid-19 membuat kompetisi Liga Italia dihentikan sejak 9 Maret lalu. Selain itu, pemerintah Italia juga telah memberlakukan lockdown pada 10 Maret silam.
Operator Liga Italia mengumumkan kesepakatan yang tercapai antara pemain dan klub terkait pemangkasan gaji. Tapi, sebelumnya, Juventus sudah lebih dulu menetapkan aturan pemotongan gaji para pemain dan staf selama pandemi corona Covid-19.
Klub-klub Liga Italia kehilangan pemasukan mereka dari tiket penonton pertandingan dan hak siar televisi. Selain itu, penjualan merchandise klub juga menurun drastis saat corona Covid-19 merebak secara global.
Namun, Ketua Asosiasi Pesepak bola Italia (Associazione Italiana Calciatori/AIC), Damiano Tomassi, mengaku tidak bisa memahami rencana pemotongan gaji klub kepada para pemain dan pelatih. Menurut dia, hal itu menempatkan pemain ke sorotan yang buruk dengan mengusung isu bagaimana klub bisa keluar dari krisis.
Skema Pemotongan Gaji
Skema pemotongan gaji tersebut yakni gaji kotor tahunan para pemain akan dipotong sepertiganya jika musim dibatalkan. Tapi, apabila musim ini ternyata dilanjutkan, maka pemotongan gaji seperenamnya.
Keputusan tersebut diterima oleh seluruh klub Liga Italia. Kesepakatan-kesepakatan individual harus diteken antara pihak pemain dan klub.
Advertisement
Jaga Masa Depan
Juventus melakukan pemotongan gaji rencananya untuk dua hingga empat bulan. Pihak operator liga juga mengatakan tindakan pemotongan gaji diambil untuk menjaga masa depan sistem sepak bola Italia.