7 Manajer Terbaik di Dunia Versi Fans, Jurgen Klopp atau Pep Guardiola?

Ini tujuh manajer terbaik di dunia menurut pilihan fans. Jurgen Klopp dan Pep Guardiola bersaing ketat menjadi yang terbaik, siapa unggul?

oleh Hanif Sri Yulianto diperbarui 07 Apr 2020, 13:00 WIB
Pelatih Liverpool Juergen Klopp (kiri) dan disebelahnya pelatih Manchester City Pep Guardiola memberi arahan kepada timnya saat pertandingan Liga Inggris di Stadion Etihad, Manchester (9/9). (AP Photo/Rui Vieira)

Jakarta - Manajer di sepak bola hampir sama dengan manajer di perusahaan yang berusaha mengatur anak buah agar bekerja dengan baik. Manajer sukses pantas untuk dicap terbaik.

Meski begitu memberi predikat manajer terbaik di sepak bola bukan perkara mudah. Pasalnya, penilaian bukan hanya berasal dari kemenangan dan trofi.

Namun, gaya bermain, kemampuan memotivasi pemain dan menjalin ikatan dengan fans juga perlu masuk pertimbangan.

Sepak bola Inggris mungkin tidak lagi menonjol daripada liga lain perihal kedalaman skuat. Namun, dalam urusan manajer, mereka bisa dibilang tidak ada duanya.

Berderet manajer kelas kakap seperti Jurgen Klopp, Pep Guardiola dan Jose Mourinho menjadi bagian dari gegap gempita Premier League. Kini, kompetisi paling bergensi di dunia itu memiliki aroma gegenpress ala Klopp dan tiki-taka ciri khas Guardiola.

Lantas bagaimana dengan kompetisi lain? Mungkin Anda akan mengingat dengan strategi smash dan grab Diego Simeone di Atletico Madrid. Pola permainan ini sukses menggulung Liverpool di babak 16 besar Liga Champions 2019-2020.

Melansir Ranker, Selasa (7/4/2020), setiap penggemar di seluruh dunia memliki kesempatan untuk memilih manajer terbaik di dunia. Berikut hasil manajer terbaik pilihan fans.


1. Jurgen Klopp

Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, memberikan kepada pemainnya saat menghadapi Atletico Madrid pada leg pertama 16 besar Liga Champions di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid, Rabu (19/2) dini hari WIB. Atletico menang 1-0 atas Liverpool. (AFP/Javier Soranio)

Jurgen Klopp sukses membangunkan Liverpool dari tidur panjang. Setelah empat musim menukangi The Reds, racikan manajer asal Jerman itu akhirnya berbuah trofi Liga Champions, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub.

Liverpool asuhan Klopp juga tampil impresif musim ini di Premier League. Kini, mereka hanya membutuhkan dua kemenangan lagi untuk mengunci gelar.

Sayang, kompetisi musim ini masih ditunda hingga batas waktu yang belum ditentukan akibat pandemi virus corona.


2. Pep Guardiola

Pep Guardiola - Pep Guardiola merupakan salah satu pelatih hebat di dunia. Mengandalkan taktik tiki-taka, Guardiola berhasil mengantarkan Barcelona meraih 14 trofi juara. Ketika menjadi pemain di Barcelona, Guardiola juga sukses merengkuh 16 gelar juara. (AFP/Javier Soriano)

Pep Guardiola merupakan ahli taktik yang revolusioner dan perintis sejati. Ia sukses memenangkan treble winner di musim pertama sebagai manajer di Barcelona.

Guardiola juga selama tiga musim beruntun membawa Bayern Munchen digdaya di Bundesliga. Kini, ia membangun imperium baru di Premier League bersama Manchester City.


3. Zinedine Zidane

Kehebatan Zidane sebagai pelatih Madrid memang sangat patut untuk diakui. Terbukti pada 2017, FIFA menganugerahkan gelar pelatih terbaik kepada Zidane. (AFP/Javier Soriano)

Zinedine Zidane merupakan pemain yang sukses menapaki karier sebagai manajer di Real Madrid. Di musim pertamanya ia sukses memoles Cristiano Ronaldo dkk. merengkuh tiga gelar Liga Champions beruntun.

Meski sempat berpisah pada Juni 2018, Zizou memilih kembali pada Maret 2019. Kini, Real Madrid asuhan Zidane sedang bersaing dengan pemuncak klasemen La Liga, Barcelona, dengan selisih dua poin.


4. Diego Simeone

Pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone, memberikan arahan kepada pemainnya saat melawan Liverpool pada leg pertama 16 besar Liga Champions di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid, Rabu (19/2) dini hari WIB. Atletico menang 1-0 atas Liverpool. (AFP/Pierre Philippe Marcou)

Atletico Madrid asuhan Diego Simeone sukses mengacaukan duopoli Barcelona dan Real Madrid di La Liga. Mereka sempat menjuarai La Liga pada musim 2013-2014.

Selain itu, mereka juga sempat dua kali menembus final Liga Champions pada 2014 dan 2016. Sayang, langkah mereka meraih si kuping besar dihentikan rival sekota, Real Madrid.


5. Carlo Ancelotti

Carlo Ancelotti - Ancelotti pernah menjadi pemain Parma, AS Roma, AC Milan dan meraih 14 gelar juara dari musim 1976 hingga 1992. Saat menjadi pelatih, Ancelotti mampu mempersembahkan 17 gelar juara, termasuk tiga trofi Liga Champions untuk klub AC Milan dan Real Madrid. (AFP/Paul Ellis)

Carlo Ancelotti merupakan manajer veteran yang telah memenangi 20 trofi bergensi seperti Premier League bersama Chelsea dan dua gelar Liga Champions bersama AC Milan.

Kini, Ancelotti secara mengejutkan pindah ke Everton, tim papan tengah Premier League.


6. Antonio Conte

Antonio Conte - Prestasi gemilang Conte sebagai pemain adalah ketika memperkuat Juventus dan meraih 15 gelar juara bersama Bianconeri. Saat memutuskan menjadi pelatih pada 2006, Antonio Conte juga sukses membawa Juventus meraih lima gelar juara. (AFP/Miguel Medina)

Antonio Conte memiliki andil dalam kedigdayaan Juventus di Serie A dalam satu dekade terakhir. Ia sukses mempersembahkan tiga scudetto dari 2011-2012, 2012-2013, dan 2013-2014.

Setelah sempat mengasuh Timnas Italia, Conte mencoba peruntungan di Chelsea selama dua musim. Ia sukses memberikan gelar Premier League dan Piala FA dengan pakem 3-4-3. Kini, ia mengasuh tim Serie A, Inter Milan.


7. Didier Deschamps

Didier Deschamps memperpanjang kontraknya bersama timnas Prancis sampai Piala Eropa 2020. (AFP / FRANCK FIFE)

Didier Deschamps merupakan pelatih yang sukses membawa Timnas Prancis menjuarai Piala Dunia 2018. Ia sukses mencapai raihan tersebut berkat skuad berbakat Les Bleus seperti Kylian Mbappe, Paul Pogba, dan Antoine Griezmann.

Sebelum Piala Dunia 2018, Timnas Prancis masuk final Piala Eropa 2016. Sayang, langkah mereka terhenti oleh Portugal.

Sumber: Ranker

Disadur dari Bola.com (Hanif/Aning Jati,7/4/2020)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya