Peneliti Umumkan Pria di Inggris jadi Pasien Kedua yang Sembuh dari HIV

Peneliti di Inggris mengumumkan kesembuhan kedua HIV pada seorang pria bernama Adam

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 08 Apr 2020, 08:00 WIB
Ilustrasi Human Immunodeficiency Virus (HIV) (iStock)

Liputan6.com, Jakarta Adam Castillejo, dinyatakan sembuh dari HIV usai bebas dari virus tersebut selama setahun. Para peneliti pun menyatakan dia menjadi orang kedua yang sembuh dari penyakit tersebut.

18 bulan yang lalu, Adam berhenti dari terapi antiretroviral usai mendapatkan transplantasi sel induk sumsum tulang yang biasanya digunakan untuk pengobatan kanker darah.

Dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada Maret lalu di jurnal Lancet HIV, para peneliti mengatakan bahwa 30 bulan usai menghentikan obat antiretroviral penekan HIV dan 46 bulan usai transplantasi, Adam tetap berada dalam status remisi.

Dilansir dari The Guardian pada Selasa (7/4/2020), tim peneliti telah melakukan tes lebih lanjut untuk mengetahui apakah adalah keluhan medis lanjutan dan mencari keberadaan virus dalam tubuhnya. Namun, mereka tidak menemukannya.

"Temuan kami menunjukkan keberhasilan transplantasi sel induk sebagai obat untuk HIV, yang pertama kali dilaporkan sembilan tahun lalu pada pasien Berlin, dapat direplikasi," tulis Profesor Ravindra Kumar Gupta dari University of Cambridge, Inggris dalam laporannya, dikutip dari Science Daily.

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini


Adam Ingin Menjadi Duta Harapan

HIV/AIDS (iStockphoto)

Dalam sebuah wawancaranya dengan New York times, Adam mengungkapkan dirinya telah hidup dengan HIV sejak 2003. Tahun 2012, pria 40 tahun ini didiagnosis dengan limfoma Hodgkin dan menjalani transplantasi sel induk.

Dalam prosedur tersebut, tim medis memilih donor yang sel induknya memiliki dua salinan mutasi yang berarti sel darah putih mereka berkembang menjadi resisten terhadap HIV.

"Ini adalah posisi yang unik untuk berada di dalamnya," kata Adam.

"Saya ingin menjadi duta sebuah harapan," ujar pria yang sebelumnya lebih dikenal dengan sebutan "Pasien London" tersebut.


Pengobatan Berisiko Tinggi

Hari HIV/Aids Dunia 2019/Pixabay geralt

Namun, Gupta memperingatkan bahwa pengobatan kuratif ini memiliki risiko yang tinggi dan hanya digunakan sebagai upaya terakhir pada pasien HIV yang memiliki gangguan darah ganas dan mengancam nyawa.

"Oleh karena itu, ini bukan pengobatan yang akan ditawarkan secara luas kepada pasien HIV yang berhasil menggunakan perawatan antiretroviral," katanya.

Pada 2011, Timothy Brown atau "Pasien Berlin" menjadi orang pertama yang dinyatakan bebas dari virus tersebut usai mendapatkan perawatan serupa. Baik Brown dan Adam sama-sama mendapatkan kemoterapi, namun hanya Brown yang menjalani radioterapi dalam pengobatannya.

Studi ini tetap mendapatkan kritik. Profesor Sharon R. Lewin dari University of Melbourne, Australia mempertanyakan kemungkinan kembalinya viral load yang tidak bisa diprediksi.

"Mengingat banyaknya jumlah sampel yang diambil di sini dan tidak adanya virus yang utuh, apakah pasien London benar-benar sembuh? Data tambahan yang disediakan dalam laporan kasus tindak lanjut tentu menggembirakan tetapi pada akhirnya, hanya waktu yang bisa menjawabnya," tulis Lewin.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya