Inisiatif Indonesia PASTI BISA Salurkan Rp 5 Miliar untuk Bahan Baku Produksi 50.000 qPCR Test Kit Covid-19

Dana Rp 5 miliar ini akan dipakai untuk pembelian bahan baku berupa primer, probe, dan mastermix untuk produksi 50.000 test kit

oleh M Hidayat diperbarui 07 Apr 2020, 10:59 WIB
Startup lokal Nusantics mengembangkan Purwarupa qPCR Test Kit untuk Covid-19 di Indonesia. Kredit: Nusantics

Liputan6.com, Jakarta - Inisiatif East Ventures guna mendukung upaya menangani pandemi Covid-19, Indonesia PASTI BISA, hari ini menyalurkan Rp 5 miliar untuk membeli bahan baku produksi 50.000 paket qPCR test kit Covid-19

Penggalangan dana Indonesia PASTI BISA telah berlangsung sejak Senin, 30 Maret 2020. Per Senin sore, 6 April 2020, telah terkumpul dana senilai Rp 6,98 miliar dari sekitar 1.300 donatur. Angka ini setara dengan sekitar 70 persen dari target Rp 10 miliar.

Sebagai koordinator inisiatif, East Ventures bersama BPPT memutuskan untuk mengucurkan sebagian dana yang telah terkumpul untuk mempercepat proses produksi massal qPCR test kit Covid-19.

Dana tersebut dipakai untuk pembelian bahan baku berupa primer, probe, dan mastermix untuk produksi 50.000 test kit. Langkah ini didasari oleh nota kesepahaman antara East Ventures, BPPT, KoinWorks, Nusantics, dan Indonesia International Institute of Life Sciences (i3L).

Kepala BPPT Hammam Riza menyampaikan apresiasinya terhadap East Ventures dan inisiatif ini. 

"Penandatanganan nota kesepahaman ini semoga menjadi penyemangat bagi kita semua untuk melakukan percepatan pengembangan produk buatan lokal guna penanganan pandemi Covid-19," kata Hammam melalui keterangan tertulis, Selasa (7/4/2020).

Oleh sebab itu, Hamma menekankan langkah penting selanjutnya adalah fokus untuk menghasilkan produk teknologi sesuai rencana aksi TFRIC19 guna mendukung penanganan pandemi Covid-19 di tanah air.


Purwarupa test kit NUSANTARA TFRIC19

Startup lokal Nusantics mengembangkan Purwarupa qPCR Test Kit untuk Covid-19 di Indonesia. Kredit: Nusantics

Test kit akan diproduksi berdasarkan NUSANTARA TFRIC19, sebuah purwarupa rancangan yang dikembangkan oleh tech startup lokal Nusantics. Startup tersebut mengembangkan dan memvalidasi NUSANTARA TFRIC-19 dengan mengacu pada informasi genomik strain virus penyebab Covid-19 di wilayah Asia.

Namun, NUSANTARA TFRIC19 masih harus melalui proses uji dan validasi menggunakan strain virus penyebab Covid-19 lokal di Badan Litbang Kesehatan Kementerian Kesehatan sebelum fase produksi massal. Proses ini diperkirakan memakan waktu beberapa hari.

Selanjutnya, Bio Farma dan i3L di bawah koordinasi BPPT akan menangani fase produksi massal. Hasil produksi kemudian akan diserahkan kepada BPPT untuk didistribusikan ke laboratorium kesehatan.

Rencananya proses produksi massal 50.000 test kit qPCR rampung sekitar sebulan setelah bahan baku diterima. Gelombang pertama yang terdiri dari 6.400 test kit, sambil menunggu proses pengiriman seluruh bahan baku, akan mulai diproduksi pada pertengahan April.


Galang dana lewat KoinWorks

Ilustrasi Laboratorium Nusantics, Startup Lokal yang Terlibat Pengembangan Test Kit untuk Covid-19 Bersama BPPT. Kredit: Nusantics

Inisiatif ini menggalang dana melalui platform KoinWorks, Komunal, StockBit, dan situs web indonesiapastibisa.com. Xendit turut berperan menunjang pengumpulan donasi ini dan informasi tentang perkembangan pengumpulan dana dan produksi test kit bisa didapatkan melalui IDN Times.

Penggalangan dana terus berlanjut hingga mencapai target Rp 10 miliar untuk merealisasikan rencana pembuatan 100.000 test kit PCR dan pelaksanaan proyek whole genome sequencing.

"Dalam sepekan, prototipe desain test kit telah selesai dan 70 persen dari target penggalangan dana telah terkumpul. Kemajuan tersebut membuat kami bisa mulai menyalurkan sebagian dari donasi yang dikumpulkan untuk merealisasikan produksi massal test kit Covid-19 di Indonesia," ujar Co-founder dan Managing Partner East Ventures Willson Cuaca.

(Why/Isk)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya