MU Tidak Akan Potong Gaji Pemain dan Staf Selama Pandemi Covid-19

Manchester United (MU) sejauh ini masih belum mengambil kebijakan untuk memotong gaji pemain, pelatih, dan staf mereka.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 07 Apr 2020, 11:00 WIB
Ketua Pelaksana Eksekutif Manchester United (MU), Ed Woodward. (MUTV)

Liputan6.com, Manchester - Manchester United (MU) sejauh ini masih belum mengambil kebijakan untuk memotong gaji pemain, pelatih, dan staf mereka. Bahkan, klub yang bermarkas di Old Trafford itu menjamin tak akan memotong gaji.

Hal ini tentu berbeda dengan sejumlah klub Liga Inggris, yang memilih memangkas gaji karyawan mereka. Bahkan, tidak sedikit klub yang merumahkan para pegawai mereka dengan alasan ekonomi.

Seperti dilansir The Sun, Manajemen MU telah mengirim email ke seluruh pekerja mereka yang berjumlah 900 orang. Email itu berisi jaminan dari pihak klub untuk membayar penuh gaji pemain dan staf.

Selain itu, pihak Setan Merah juga tetap membayar para pekerja harian mereka sampai 1 Juni mendatang, walaupun mereka tidak bekerja selama pandemi virus corona Covid-19 masih merebak di Inggris.

MU juga mengimbau para stafnya untuk ikut dalam aksi-aksi sosial yang bertujuan memerangi corona Covid-19 di Inggris. Aksi apa saja bisa dilakukan, termasuk membantu National Health Service atau lembaga sosial lokal.

Para pekerja, termasuk pemain dan pelatih sangat lega dengan kebijakan yang diambil manajamen MU itu. Sebab, sebelumnya para staf sempat cemas gajinya harus dipotong karena krisis kesehatan yang menimpa secara global ini.


Finansial Kuat

Manajer Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer bersama timnya, Daniel James, Phil Jones dan Aaron Wan-Bissaka meninggalkan lapangan setelah laga lanjutan Liga Inggris kontra Burnley di Old Trafford, Rabu (23/1/2020). MU tidak berdaya di kandang sendiri usai takluk 0-2 dari Burnley. (Paul ELLIS/AFP)

Finansial MU masih cukup kuat untuk tidak melakukan kebijakan pemotongan gaji kepada para pemain. Operasi komersial mereka yang sudah tersebar di seluruh dunia menjadi andalan pemasukan mereka ketika uang dari tiket pertandingan dan hak siar tidak mereka peroleh.

Empat klub Liga Inggris, Tottenham Hotspur, Newcastle United, Norwich City, dan Bournemouth sudah sepakat memotong gaji karyawan mereka. Namun, kritik muncul karena para pemain ternyata tidak dipangkas gajinya, padahal punya penghasilan lebih besar.


Penolakan Pemain

Sementara itu, asosiasi pemain Liga Inggris, terang-terangan menolak kebijakan pemotongan gaji ini. Para pemain lebih setuju memberikan gaji mereka untuk disumbangkan kepada masyarakat terdampak pandemi daripada klub memotongnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya