Liputan6.com, Yogyakarta UGM Yogyakarta tidak tinggal diam dengan kondisi mahasiswa yang sedang belajar di rumah atau kuliah online akibat pandemi Corona Covid-19. Skema bantuan pun dirancang dan mulai diterapkan.
Pertama, bantuan biaya pulsa atau paket data sebesar Rp 50.000 sampai Rp 150.000 per bulan selama pelaksanaan belajar dari rumah. Bantuan ini diserahkan ke fakultas masing-masing dan mahasiswa bisa mengakses dengan menghubungi fakultasnya.
Baca Juga
Advertisement
Biaya komunikasi ini juga diberikan kepada dosen dan tenaga pendidik yang menerapkan kerja dari rumah atau work from home (WFH). Bantuan ini akan diberikan setiap bulan selama pelaksanaan WFH sebesar Rp 100.000 sampai 200.000 per bulan.
"UGM juga menjalin kerja sama dengan beberapa operator besar tanah air, yakni Telkomsel, Indosat Ooredoo, dan XL," ujar Widyawan, Direktur Direktorat Sistem dan Sumber Daya Informasi (DSSDI) UGM, Selasa (7/4/2020).
Telkomsel memberikan paket Ilmupedia sebesar 30 GB yang berlaku selama 30 hari sejak diaktifkan untuk mengakses situs-situs pembelajaran daring yang disediakan UGM, yaitu eLisa (https://elisa.ugm.ac.id) dan eLok (https://elok.ugm.ac.id).
Sama halnya dengan Telkomsel, Indosat Ooredoo memberikan paket data Belajar di Rumah sebesar 30 GB yang berlaku selama 30 hari sejak diaktifkan secara gratis. Paket data dari Indosat Ooredoo tersebut juga dapat digunakan untuk mengakses situs-situs pembelajaran yang disediakan UGM.
Paket-paket dari Telkomsel dan Indosat Ooredoo untuk mendukung kebijakan physical distancing ini tersedia sampai dengan 30 April 2020. Telkomsel dan Indosat Ooredoo juga akan menyediakan paket data dengan harga diskon pada Mei 2020.
Sementara, XL memberikan kuota sebesar 2 GB per hari yang berlaku selama satu minggu sejak diaktifkan yang dapat digunakan untuk mengakses fasilitas video conferencing Cisco Webex (https://ugm-spark.webex.com) dan Microsoft 365 (https://365.ugm.ac.id) untuk melakukan kolaborasi maupun pembelajaran secara daring. Paket data dari XL dengan kuota 2 GB per hari ini disediakan sampai 14 April 2020.
Simak video pilihan berikut ini:
Bantuan Logistik untuk Mahasiswa Tidak Mampu
UGM juga memberikan bantuan logistik kepada mahasiswa tidak mampu. Pendataan dilakukan melalui survei serta Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) fakultas masing-masing.
Setiap hari ada sekitar 500 mahasiswa yang mendapat bantuan. Pemberian bantuan dibagi menjadi dua kloter.
"Terutama mahasiswa indekos yang bertahan di Yogyakarta, tetapi ada juga mahasiswa yang berasal dari DIY dan tidak mampu juga dapat bantuan," ucap Iva Ariani, Kabag Humas dan Protokol UGM.
Bantuan logistik yang diberikan beragam. Saat awal masa darurat, mahasiswa mendapat nasi kotak. Lalu, bantuan sembako berupa beras, mi instan, susu, roti, makanan kaleng, gula, ada juga bantuan alat mandi. Jumlah jenis logistik mencapai 12 macam yang diberikan pada Jumat sampai Minggu lalu.
Pekan depan, UGM berencana memberikan bantuan tambahan vitamin. "Secara umum sampai sekarang belum ada kebijakan pemotongan uang kuliah di UGM, akan tetapi ad skema bantuan untuk yang memerlukan dengan mengajukan diri," kata Iva.
Advertisement