Beredar Pesan Menyesatkan soal Aplikasi Body Temperature Diary, Ini Faktanya

Sebuah pesan broadcast berisi informasi tentang aplikasi bernama Body Temperature Diary yang bisa dipakai mengukur suhu tubuh pengguna beredar luas lewat aplikasi pesan instan. Pesan itu bersifat menyesatkan, ini faktanya.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 07 Apr 2020, 15:17 WIB
Aplikasi ini disebut-sebut bisa mengukur suhu tubuh, padahal kenyataannya aplikasi ini hanyalah aplikasi untuk mencatat suhu tubuh dan menganalisanya (Foto: Google Play Store)

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah pesan broadcast berisi informasi tentang aplikasi smartphone bernama Body Temperature Diary yang bisa dipakai mengukur suhu tubuh pengguna beredar luas lewat aplikasi pesan, terutama WhatsApp.

Pesan tersebut mengajak pengguna smartphone, terutama Android, untuk mengunduh aplikasi Body Temperature Diary lewat Google Play Store.

Si pembuat pesan berantai juga mengklaim, ketika dibuka, aplikasi memiliki fitur SIM yang bisa dipakai untuk pengukuran suhu tubuh.

"Ada gambar sidik jari, tinggal jari jempol Anda tempelkan di gambar itu, nanti langsung ada hasilnya suhu badan kita. Hasilnya ada di CEL, itulah hasil suhu badan kita," bunyi pesan hoaks itu.

Pesan Menyesatkan:

Bagi rekan, keluarga alat infrared thermometer untuk mengukur suhu badan kita sekarang harganya melonjak tinggi selama ada wabah Corona untuk itu saya beri solusinya kita pakai saja alat yang kita punya yaitu hp android anda , anda tinggal buka play store dan ketik "" Body temperatur diary "" dan install aplikasi tersebut di hp anda, setelah terinstall di hp anda tinggal buka aplikasi tsb, setelah terbuka klik tulisan strat lalu nanti ada tulisan , ( Diary, Diagram,Analize,SIM ) disini anda tinggal pilih SIM lalu ada gambar sidik jari tinggal jari jempol anda tempelkan digambar itu nanti langsung ada hasilnya suhu badan kita hasilnya di """CEL,"""itulah hasil suhu badan kita....sekian dan terima kasih , kiranya postingan saya ini bisa membantu anda untuk mendeteksi suhu badan kita yang berhubungan dengan wabah Corona ini.

Faktanya, ketika Tekno Liputan6.com menelusuri aplikasi Body Temperature Diary di Google Play Store dan menginstalnya di smartphone, aplikasi tersebut tidak bisa menjadi sebuah termometer untuk mengukur tubuh, apalagi hanya dengan menempelkan sidik jari di layar.

Sebenarnya, si pembuat aplikasi Body Temperature Diary pun sudah menuliskan di bagian disclaimer yang ada Google Play Store.

"Aplikasi ini dibuat untuk menjadi buku harian yang baik untuk (mencatat) suhu badan dan nadi Anda. (Aplikasi ini) tidak mengukur suhu dan nadi tubuh Anda," demikian tulisan disclaimer dari si pengembang aplikasi.

Perlu diketahui, aplikasi Body Temperature Diary ini hanya berfungsi untuk merekam suhu tubuh yang sudah diukur dengan termometer pribadi milik pengguna. Pengguna bisa meng-input suhu badan mereka secara manual ke kolom yang disediakan, kapanpun mereka mau.

Kemudian, aplikasi menyediakan menu diagram, yang memperlihatkan grafis suhu tubuh pengguna yang sudah dicatatkan manual tadi.

Aplikasi kemudian akan menganalisis statistik suhu tubuh pengguna yang sudah dicatatkan. Aplikasi ini juga memberikan informasi, berapakah suhu badan yang normal.

Jika suhu tubuh di bawah 35 derajat Celcius, pengguna mengalami hypothermia. Sementara, jika suhu tubuh di atas 37,5 derajat, pengguna mengalami demam atau hyperthermia.


Tak Ada Menu Ukur Suhu

Seorang operator (kanan) mengukur suhu tubuh karyawan di sebuah terminal bus di Beijing, ibu kota China, pada 3 Februari 2020. Senin (3/2) menandai hari pertama masuk kerja setelah libur Tahun Baru Imlek di Beijing di tengah wabah virus corona. (Xinhua/Ren Chao)

Selain itu, berdasarkan penelusuran Tekno Liputan6.com di aplikasi ini, tidak ada menu ukur suhu tubuh menggunakan sidik jari.

Pembuat pesan berantai menyesatkan pengguna dengan menambahkan gambar muka aplikasi yang memperlihatkan tanda sidik jari di layar. Padahal, di aplikasi sendiri, menu tersebut tidaklah ada.

Perlu diketahui juga, smartphone tidaklah bisa mengukur suhu tubuh manusia, jika tidak dilengkapi dengan termometer tubuh.

Termometer tubuh ini berbeda dengan yang dimiliki smartphone, karena sensor suhu di smartphone berfungsi untuk mengukur suhu komponen dan baterai agar perangkat tetap aman.

Meski begitu, menurut Phone Arena, ada sejumlah smartphone yang mengklaim punya fitur termometer suhu tubuh seperti Samsung Galaxy S4 dan Galaxy Note 3.

Namun, berdasarkan instruksi penggunaan, untuk mengukur suhu, pengguna harus membiarkan perangkat menjadi dingin dan terbebas dari panas apapun sebelum ditempelkan ke tangan.

Hal ini pun dianggap tidak praktis. Apalagi, setelah ikut instruksi, akurasi pengukuran suhu juga sangatlah diragukan. Makanya, Samsung kini tidak lagi memasang termometer tubuh pada smartphone mereka.


Jangan Percayai Aplikasi-Aplikasi Pengukur Suhu

Google Play Store di Smartphone Android. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidaya

Meski pengukuran suhu tubuh dengan aplikasi tidaklah akurat, banyak pengembang yang masih saja membuat aplikasi jenis ini.

Jumlah aplikasi yang mengklaim bisa jadi termometer tubuh sangatlah banyak, bisa mencapai ratusan. Lagi-lagi, aplikasi tersebut tidak bisa dipercaya.

Sebut saja aplikasi Body Temperature Diary, Body Temperature Fever, Body Temperature History, Catatan Suhu Tubuh, dan banyak lainnya.

Jadi, alih-alih menggantungkan pada aplikasi smartphone yang belum tentu akurat atau malah palsu, lebih baik mengukur suhu tubuh dengan termometer tubuh yang lebih jelas dan akurat.

Apalagi, menginstal aplikasi yang tidak jelas bisa berpotensi membahayakan smartphone kamu dari malware dan software jahat lainnya. 

(Tin/Isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya