Liputan6.com, Jakarta Semua orang bisa menjadi pahlawan. Mungkin kalimat tersebut saat ini bisa diterapkan bagi seluruh masyarakat. Pasalnya, pandemi corona atau COVID-19 beberapa waktu terakhir menyebar di beberapa negara, dan masyarakat bersatu melakukan aksi saling membantu pemerintah dan petugas medis mencegah penyebaran wabah ini.
Baca Juga
Advertisement
Meskipun tenaga medis menjadi garda terdepan dalam antisipasi penanganan virus corona, namun, bukan tak mungkin jika masyarakat melakukan beberapa hal untuk penanganan pandemi ini. Tetap berada di rumah bisa menjadi salah satu cara pencegahan virus corona.
Akan tetapi kamu juga bisa melakukan beberapa aksi demi membantu masyarakat lain dalam upaya mencegah penyebaran virus corona. Tak sedikit pula selebriti yang turut memberikan donasi sebagai upaya pencegahan wabah tersebut.
Tak hanya para selebriti saja, tak sedikit masyarakat yang turut melakukan aksi demi membantu tim medis tetap menjalankan pekerjaannya. Seperti yang dilansir Liputan6.com dari Boredpanda, Selasa (7/4/2020) seorang remaja berusia 13 tahun asal Kanada juga turut membantu para tenaga medis yang tengah berjuang dalam penanganan pasien corona COVID-19.
Aksi remaja bernama Quinn Callander ini pun berhasil menyita perhatian publik. Pasalnya, Quinn Callander diketahui membuat sebuah alat yang diperuntukkan bagi tenaga medis agar bisa dikenakan selama menggunakan masker bedah.
Sumbang alat bantu bagi tenaga medis
Banyaknya rumah sakit ataupun tenaga medis yang meminta bantuan masyarakat guna memenuhi kebutuhan akan Alat Pelindung Diri (APD) membuat Quinn Callander berempati. Baru-baru ini salah satu rumah sakit di Kanada meminta bantuan masyarakat untuk membantu petugas medis yang mengalami kelelahan ataupun merasakan sakit akibat penggunakan APD.
Quinn Callander memiliki cara cerdas yang bisa digunakan oleh para tenaga medis yang harus selalu menggunakan APD sepanjang hari. Tentu saja menggunakan APD sepanjang hari mampu membuat para petugas medis merasakan sakit akibat dari seringnya menggunakan masker bedah.
Kebanyakan sakit yang dirasakan oleh petugas medis akibat dari terlalu lama menggunakan masker bedah ialah pada telinga bagian belakang. Quinn Callander pun membuat sebuah alat menggunakan alat pencetakan 3D yang dimiliki untuk membuat sebuah pelindung telinga bagi petugas medis.
Advertisement
Buat pelindung telinga dan sumbangkan ke beberapa rumah sakit
Meski alat pelindung telinga yang dibuat oleh Quinn Callander terlihat sederhana. Namun, paramedis pun berterima kasih dan merasakan manfaatnya. Lewat ide kreatifnya, Quinn Callander, pun membuat alat pelindung telinga menggunakan sebuah printer 3D.
Alat tersebut bisa menjadi solusi untuk mencegah tali pengikat pada masker bedah menekan bagian belakang telinga cukup lama. Pasalnya, tali pada masker bedah tersebut bisa dikaitkan pada alat pelindung telinga yang dibuat oleh remaja tersebut.
Bagikan desain di medis sosial
Terbatasnya alat dan bahan yang dimiliki oleh remaja 13 tahun ini, membuat ia dan keluarga tak bisa membagikannya secara merata keseluruh dunia. Meski begitu, ibu dari Quinn Callander memiliki cara lain untuk mengatasi hal tersebut.
Melalui media sosial, Ibu Quinn Callander, Heather Roney membagikan desain alat pelindung telinga tersebut kepada khalayak luas. Sehingga masyarakat diluar sana bisa membuat sendiri menggunakan printer masing-masing.
Sebelumnya, nama Quinn Callander juga sempat menjadi perbincangan netizen. Pasalnya, saat dirinya berusia 7 tahun Quinn Callander menjual jus lemon di depan rumahnya untuk membantu sang sahabat operasi. Tindakan Quinn Callander saat masik anak-anak pun langsung curi perhatian netizen.
Advertisement