Cegah Hoaks Covid-19, WhatsApp Kini Cuma Bisa Forward Pesan Sekali dalam Satu Waktu

Kehadiran fitur ini merupakan upaya WhatsApp untuk meminimalisasi peredaran disinformasi dan hoaks terkait Covid-19 yang banyak dibagikan melalui aplikasi pesan tersebut.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 07 Apr 2020, 16:28 WIB
Ilustrasi WhatsApp (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - WhatsApp kini menghadirkan fitur pembatasan forward pesan ke satu chat dalam satu waktu.

Kehadiran fitur ini merupakan upaya WhatsApp untuk meminimalisasi peredaran disinformasi dan hoaks terkait Covid-19 yang banyak dibagikan melalui aplikasi pesan tersebut.

Sebelumnya, pada 2019, WhatsApp telah memperkenalkan tanda khusus untuk pesan-pesan yang telah diteruskan alias forwarded berkali-kali kepada pengguna.

Pesan yang sudah kerap dibagikan, ditandai dengan ikon 'panah ganda' untuk menunjukkan bahwa pesan tersebut tidak berasal dari kontak terdekat pengguna.

Pesan-pesan ini bersifat kurang personal dibandingkan dengan pesan lain yang dikirim melalui WhatsApp.

Kini, seperti disebutkan dalam keterangan resmi yang diterima Tekno Liputan6.com, Selasa (7/4/2020), WhatsApp memperkenalkan fitur yang membatasi pesan-pesan ini. Sehingga, hanya dapat diteruskan ke satu chat dalam satu waktu.

WhatsApp mengklaim, sebagai layanan perpesanan pribadi, selama bertahun-tahun pihaknya telah melakukan beberapa upaya untuk membantu menjaga percakapan yang bersifat pribadi bagi pengguna.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini


Banyak Forward Pesan Berpotensi Disinformasi dan Hoaks

Ilustrasi WhatsApp. Kredit: Webster2703 via Pixabay

"Sebagai contoh, kami sebelumnya menetapkan batasan pada pesan yang diteruskan untuk menangani konten viral, yang menyebabkan penurunan pesan yang diteruskan sebanyak 25 persen secara global pada saat itu," kata WhatsApp dalam keterangannya.

WhatsApp tidak menganggap meneruskan (forward) pesan selalu bermakna buruk. Misalnya jika pesan yang di-forward adalah video lucu, informasi bermanfaat, doa atau kata-kata mutiara.

Namun, WhatsApp juga melihat, ada peningkatan signifikan dalam jumlah pesan yang di-forward oleh pengguna.

"Limpahan pesan terusan yang didapatkan pengguna terlalu banyak dan berpotensi mengandung misinformasi. Kami percaya sangat penting untuk menghambat penyebaran pesan-pesan ini agar WhatsApp tetap menjadi tempat yang tepat untuk menjalin percakapan personal," kata WhatsApp.


Chatbot Covid-19 di WhatsApp

Ilustrasi cara kunci WhatsApp (Sumber:Pixabay)

Selain pembaruan ini, WhatsApp juga bekerja secara langsung dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan pemerintah, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan lebih dari 20 kementerian kesehatan di seluruh dunia, untuk membantu menghubungkan orang-orang dengan informasi yang akurat.

Bersama-sama, lembaga otoritas terpercaya tersebut telah mengirim ratusan juta pesan secara langsung kepada orang-orang yang ingin memperoleh informasi resmi.

Pengguna dapat mempelajari lebih lanjut tentang inisiatif ini, serta mengetahui cara melaporkan mitos, hoaks, maupun berita palsu kepada organisasi pemeriksa fakta, di dalam Pusat Informasi Coronavirus WhatsApp.

Di Indonesia, beberapa minggu lalu WhatsApp telah meluncurkan chatbot terkait Covid-19 bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) untuk menjawab pertanyaan masyarakat Indonesia seputar Covid--19.

Caranya, pengguna dapat mengirimkan chat ke nomor resmi WhatsApp chatbot Covid-19 (0811-3339-9000) dan menerima jawaban berupa pilihan informasi yang dapat mereka ketahui lebih lanjut.

Layanan chatbot ini dirancang sebagai salah satu kanal resmi pemerintah Indonesia untuk menyediakan sumber informasi resmi dan tips bermanfaat kepada masyarakat Indonesia agar senantiasa aman dan terlindungi dari penyebaran Covid-19. 

(Tin/Isk)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya